PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sepanjang 2018 melayani 7,1 juta penumpang, 6,46 juta kendaraan, dan 882,9 ribu ton barang. Capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan capaian setahun sebelumnya yang didorong salah satunya oleh penambahan konektivitas lintasan penyeberangan yang dilakukan ASDP.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, capaian pada tahun lalu dilayani oleh 151 unit kapal di 35 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dia menilai, layanan kapal ferry masih menjadi alternatif transportasi penumpang dan logistik yang diminati oleh pengguna jasa dengan melihat tren kenaikan penumpang dan kendaraan.

“Pencapaian angka produksi penyeberangan selama tahun 2018, menunjukkan performa yang positif. Untuk konektivitas penyeberangan tahun lalu ASDP menambah lintasan dari 206 menjadi 234 lintasan. Sementara sektor logistik, ASDP telah mengoperasikan 2 unit kapal ternak dan 2 unit kapal kargo untuk Tol Laut," papar Ira di kantornya, di Jakarta, Rabu (16/1).

Selain itu, lanjutnya, untuk mendukung industri pariwisata, ASDP juga mengoperasikan KMP Komodo di Labuan Bajo, dan KMP Ihan Batak yang melayani di Danau Toba, Sumatera Utara.

(Baca: Maskapai Penerbangan Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat)

Capaian jumlah penumpang tahun lalu yang mencapai 7,1 juta penumpang tersebut tumbuh 4,2% dibandingkan realisasi pada 2017 yang tercatat sebanyak 6,83 juta penumpang. Tren kenaikan juga terjadi pada angkutan muatan barang yang diangkut mencapai 882,9 ribu ton atau naik 15,6% dibandingkan realisasi tahun 2017 sebanyak 763,8 ribu ton barang.

ASDP juga mencatatkan adanya tren kenaikan pada kendaraan roda empat atau lebih yang mencapai 2,3 juta unit atau tumbuh 5,51% dari realisasi 2017 sebanyak 2,18 juta unit kendaraan. Sayangnya, tren kendaraan roda dua pada tahun lalu sedikit menurun. Mereka mencatat pada tahun 2018 ada 4,15 juta unit kendaraan roda dua, padahal pada 2017 ada sebanyak 4,16 juta unit kendaraan, sehingga jumlahnya turun 0,19%.

Tahun ini ASDP memasang target dapat melayani 8,6 juta penumpang, 6,84 juta kendaraan, dan 1,14 juta ton barang. Untuk mencapai target tersebut, ASDP akan menambah 9 unit kapal dan meningkatkan load factor sebesar 53%, serta menerapkan digitalisasi tiket untuk memperluas penjualan tiket melalui kanal distribusi daring. Mereka menargetkan market share sebesar 15% di lintasan komersial pada tahun ini. 

Selain itu, ASDP berencana melakukan percepatan, tidak hanya mendorong konektivitas antarpulau saja tetapi juga memperkuat sektor logistik. Selain itu, perusahaan plat merah ini juga akan mendorong pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat di daerah pariwisata tersebut.

(Baca: Proyek MRT Capai 98%, Uji Coba Publik Berlangsung Akhir Maret 2019)

Salah satu yang menjadi fokus percepatan tahun ini, yaitu pengembangan Terminal Eksekutif Merak dan Bakauheni untuk beroperasi secara penuh, sehingga dapat menjadi destinasi pilihan pengguna jasa penyeberangan. “Kami berharap, pengguna jasa, baik yang menyeberang atau non-menyeberang dapat menikmati pengalaman yang berbeda saat berada di terminal, maupun kapal eksekutif,” kata Ira.

Selain itu, proyek Labuan Bajo Marina juga akan dikebut dan menargetkan dapat mengoperasikannya pada September. Tahapannya, ASDP menargetkan dapat merampungkan dan mengoperasikan area komersial pada bulan Maret ini. Lalu, pada bulan Juni, hotel yang mereka bangun akan dapat dioperasikan.

Reporter: Ihya Ulum Aldin