Pemimpin MNC Group Hary Tanoesoedibjo membantah pemberitaan bahwa MNC Land mendapatkan pinjaman dari pemerintah Tiongkok sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun. Pinjaman itu untuk membiayai pembangunan taman bermain (theme park) yang menjadi bagian proyek MNC Lido City di Sukabumi, Jawa Barat.
MNC Lido City merupakan proyek kerja sama antara MNC Land dengan Trump Organization, perusahaan milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Tidak benar," kata Hary saat dikonfirmasi mengenai pinjaman dari pemerintah Tiongkok, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Wakil Direktur Utama Budi Rustanti menjelaskan, pada 7 Mei lalu MNC Land telah menandatangani kontrak untuk pembangunan theme park di MNC Lido City dengan perusahaan kontraktor China Jingye dari Metallurgical Corporation of China atau MCC Group. MCC Grup merupakan perusahaan milik negara Tiongkok.
"Penandatanganan kontrak ini tidak berhubungan dengan pembiayaan untuk pembangunan Theme Park di MNC Lido City," kata Budi kepada Katadata.co.id, Jumat (18/5).
(Baca juga: Pendanaan Tiongkok di Proyek Trump dan Hary Tanoe Dapat Sorotan)
Lebih lanjut Budi mengatakan Theme Park di MNC Lido City sepenuhnya dimiliki oleh MNC Land dan tidak memiliki hubungan dengan Trump Organization.
Hubungan MNC Land dengan Trump Organization, kata Budi, dalam perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani di tahun 2015. Lewat perjanjian itu, MNC Land dan Trump Organanization bekerja sama mengelola perhotelan mewah dan proyek perumahan yang dimiliki oleh MNC Land di MNC Bali Resort dan MNC Lido City.
MNC Lido City merupakan sebuah proyek hunian di atas lahan seluas 3.000 hektar yang dilengkapi fasilitas seperti lapangan golf, hotel berbintang, resor serta MNC Movie Land dan theme park.
Dari website resmi MNC Land, disebutkan MNC Lido City merupakan destinasi live, work and play untuk menghadirkan hiburan dan gaya hidup premium. Adapun theme park yang merupakan bagian dari MNC Lido City, sebagai tempat atraksi pertunjukkan yang menegangkan dan canggih, yang akan dibangun di atas lahan 100 hektar.
(Baca juga: Orang Terkaya Indonesia, CT dan Hary Tanoe Naik Peringkat)
Kerja sama MNC Land dengan Trump Hotel Collection diklaim sebagai yang pertama kali diluncurkan di Asia. "Akan menghadirkan signature brand Trump yang menandakan kemewahan tiada duanya, nuansa glamor yang modern dan pelayanan yang berkualitas," dikutip dari situs MNC Land.
Kerja sama antara MNC Land dan MCC Grup ini mendapatkan sorotan berbagai media global seperti New York Times, CNN, AFP, karena dikaitkan dengan kebijakan Donald Trump yang tiba-tiba melunak atas sanksi perdagangan yang diberikan kepada perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok ZTE.
Berdasarkan laporan South China Morning Post, pendanaan dari Tiongkok untuk proyek MNC Lido City yang disebut sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun, terdiri dari pinjaman pemerintah dan bank masing-masing US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
Huffpost menyebut pendanaan tersebut hanya berjarak tiga hari sebelum Trump melonggarkan sanksi untuk ZTE. Padahal sebelumnya Trump melarang perusahaan AS memasok micro chip dan suku cadang untuk kebutuhan ZTE sehingga membuat perusahaan itu menghentikan operasi di Amerika.
Pada Minggu (13/5) Trump mengumumkan di Twitter bahwa dirinya bekerja sama dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk mengembalikan bisnis ZTE dan menginstruksikan Departemen Perdagangan AS untuk menindaklanjutinya.
Trump memberikan penjelasan tambahan pada Rabu (16/5). "Tidak ada yang terjadi dengan ZTE kecuali karena berkaitan dengan kesepakatan perdagangan yang lebih besar."
Trump menjelaskan Amerika kehilangan ratusan miliar dolar dari perdagangan dengan Tiongkok karena negara tersebut lebih memahami kebutuhan Amerika. "Amerika belum melihat kebutuhan Tiongkok karena negosiasi yang buruk," kata Trump.
HuffPost mengkonfirmasi Gedung Putih mengenai hubungan MNC Lido City dan kebijakan Trump mengenai ZTE. "Hal itu bukan sesuatu yang bisa saya tanggapi," kata Wakil Sekretaris Pers Raj Shah.