Incar Mitra Alfamart, StanChart Siapkan Pembiayaan Rp 350 Miliar

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Siswa magang beraktivitas di laboratorium bisnis ritel Alfamart atau "Alfamart Class" di SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (1/12).
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
2/4/2018, 18.04 WIB

Standard Chartered Indonesia siapkan Rp 350 miliar untuk solusi modal terpadu bagi mitra kerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik jaringan retail Alfamart. Program tersebut diharapkan bisa menjadi solusi pendanaan, baik untuk modal kerja maupun fasilitas pembayaran untuk mendukung kegiatan operasional mitra bisnis Alfamart  menjadi lebih efisien.

Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan solusi modal terpadu merupakan  inovasi bernilai tambah yang mampu mendorong penguatan ekosistem bisnis Alfamart.  Solusi modal kerja terpadu menawarkan fasilitas layanan keuangan berupa  pembayaran lebih cepat kepada pihak pemasok yang menjadi mitra bisnis Alfamart dengan bunga yang menarik.

(Baca : Standard Chartered Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5,2%)

StanChart mengatakan pengembangan sistem pembiayaan  tersebut dilakukan guna  menjaga kelangsungan industri kecil dan menengah (IKM). Pada 2017,  rasio kredit perusahaan untuk sektor IKM mencapai  15,22%. Sedangkan untuk program kerjasamanya itu, perseroan menyasar pembiayaan untuk  sekitar 400 pemasok atau mitra Alfamart.

Alfamart merupakan klien ke-16 Standard Chartered. Dia menjelaskan sudah ada 15 perusahaan dengan lebih dari 500 mitra bisnis yang sudah memanfaatkan layanan pembiayaan.“Kami percaya rantai usaha dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, khususnya dalam mendukung IKM,” tutur Rino.

Sementara itu, Head of Cash Management and Banks Standard Chartered Rolly A. Lahagy menjelaskan pembayaran dari pengiriman barang ke retail membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga, Standard Chartered menawarkan fasilitas yang lebih sederhana.

Menurut Rolly, pembiayaan tagihan lewat Standard Chartered memiliki bunga yang lebih kecil, yakni 8,5% dibandingkan dengan pinjaman modal ke perbankan dengan bunga sekitar 11%.

Selain itu, pembayaran tagihan dari mitra bisnis Alfamart juga bisa lebih efisien. “Alurnya hanya selama 4 hari kerja, karenanya pemasok dapat berfokus pada pertumbuhan bisnis tanpa memikirkan permodalan yang rumit,” ujar Rolly.

Presiden Direktur Alfamart Hans Prawira mengungkapkan bahwa pemberdayaan sektor IKM sejalan dengan pengembangan retail. Hingga saat ini, Alfamart tercatat telah  memiliki 13.477 unit gerai di Indonesia. (Baca juga : Penjualan Tumbuh Melambat, Laba Alfamart Anjlok 50%)

Hans berharap kerja sama bisa dimanfaatkan oleh mitra bisnis Alfamart untuk  pengembangan usaha. “Kami senang bisa bekerja sama dengan Standard Chartered dalam memberikan solusi modal kerja,” tuturnya.

Reporter: Michael Reily