Bisnis Terpukul Corona, Angkasa Pura Tak PHK dan Potong Gaji Karyawan

ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Calon penumpang beraktivitas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/3/2020). Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menegaskan tidak akan merumahkan atau mem-PHK karyawan meski bisnisnya terpukul pandemi corona.
22/4/2020, 22.35 WIB

Pandemi corona telah memukul industri penerbangan, tak terkecuali bisnis pengelola bandara di tanah air. Meski begitu, baik PT Angkasa Pura I (AP I) maupun PT Angkasa Pura II (AP II) menyatakan tidak akan merumahkan atau mem-PHK karyawannya.

Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menjelaskan bahwa untuk mempertahankan kecukupan kas,  perusahaan akan meningkatkan efisiensi biaya atas beberapa program proyek dan biaya lainnya yang menjadi kewajiban perusahaan.

“Dengan berkurangnya jumlah pax di bandara berarti kami dapat menyesuaikan luasan area dan SDM yang melayani pax tersebut. Hal itulah sebagai salah satu upaya efektivitas dan efisiensi biaya operasional,” kata Handy ketika dihubungi Katadata.co.id, Rabu (22/4).

(Baca: Imbas Pandemi Corona, Pekerja Ground Handling Bandara Terancam PHK)

Tak hanya itu, kata Handy, sebagai langkah dalam menyikapi pandemi dan menghadapi dinamisnya industri, perusahaan akan merampingkan struktur organisasi di kantor cabang agar dapat bergerak lebih gesit terhadap situasi yang terus berubah.

Dia mengungkapkan, perampingan struktur organisasi di kantor cabang akan fokus pada posisi manajer senior, dari semula sembilan orang menjadi hanya 5 orang. Dengan demikian, beban biaya operasional dapat diturunkan. 

“Namun perampingan struktur organisasi tersebut tidak mengurangi jumlah karyawan. Hanya terdapat perubahan pola jabatan dan karir saja,” jelasnya.

Adapun saat ini pegawai AP I di Kantor Pusat Kemayoran, Jakarta, hampir seluruhnya  sudah bekerja dari rumah atau work from home (WFH).  Sedangkan, pegawai di kantor cabang, implementasi kebijakan WFH disesuaikan dengan kondisi operasional masing-masing cabang bandara.

(Baca: Dampak Corona dan Pembatasan Terbang, Maskapai Dunia Merugi Rp 4.903 T)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah