Ramadan Saat Pandemi, BNI Hanya Siapkan Uang Tunai Rp 10,2 T per Pekan

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Banda Aceh memperlihatkan uang pecahan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan penukaran selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri di Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/5/2020). BNI menyediakan uang tunai RP 10,24 triliun per pekan selama Ramadan.
13/5/2020, 22.25 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memprediksi kebutuhan uang tunai selama Ramadan 2020 turun karena pandemi corona. Perusahaan berkode saham BBNI itu pun menyediakan uang tunai lebih sedikit dibanding tahun lalu.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Y.B. Hariantono mengatakan perusahaan menyiapkan uang tunai rata-rata Rp 10,24 triliun per minggu terhitung sejak 26 April 2020 hingga 23 Mei 2020. Jumlah itu turun 17% dibandingkan tahun lalu yang mencapai rata-rata Rp 12,31 triliun per minggu.

Hariantono pun memperkirakan kebutuhan uang tunai akan mencapai puncaknya pada 17-23 Mei 2020, atau pekan terakhir sebelum Hari Raya Idul Fitri. Peningkatan kebutuhan pada periode tersebut disebabkan adanya pembayaran gaji & THR, kebutuhan uang tunai masyarakat, serta pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk pengisian ATM.

“Kebutuhan tersebut diperkirakan akan mencapai puncak di pekan keempat dengan kebutuhan sebesar Rp 14,34 triliun,” Hariantono dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/5).

Lebih lanjut, dia mengatakan, turunnya kebutuhan uang tunai pada Ramadan tahun ini disebabkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah. Kebijakan tersebut diambil untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

"Banyak fasilitas umum, seperti tempat rekreasi dan pusat perbelanjaan yang ditutup dan berdampak terhadap aktivitas penarikan uang tunai," katanya

(Baca: BNI Bidik Dana Rp 29 Triliun dari Penerbitan Surat Utang Global)

Penyebab lainnya yaitu tidak ada libur panjang pada Lebaran tahun ini. Selain itu, perusahaan pelat merah itu memang menutup sebagai outlet untuk menekan penyebaran virus. Alhasil, kebutuhan uang tunai di outlet BNI diperkirakan turun sebesar 23%. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan pihaknya menutup 584 outlet terkait dengan penyebaran virus corona, atau sekitar 29% dari total outlet sebanyak 1.984.

Dari total outlet yang dihentikan tersebut, sebanyak 301 outlet atau 51% tutup karena berada di pusat keramaian seperti mal atau pasar. Lalu, 181 outlet atau 31% ditutup karena lokasi yang rentan seperti rumah sakit, bandara, atau pelabuhan. Sedangkan 102 outlet atau 18% ditutup karena lokasinya diliburkan seperti yang ada di kampus.

Meski begitu, BNI akan mengoperasikan 75% outlet atau sebanyak 1.488 outlet periode tiga hari sebelum Lebaran dan tiga hari sesudah Lebaran. Adapun, jam operasional selama bulan Ramadan hanya dari pukul 09.00 hingga 14.00. Sedangkan setelah Ramadan, dibuka hingga pukul 15.00.

(Baca: Kabar Gembira, BNI Beri Keringanan untuk Pemegang Kartu Kredit)

Reporter: Ihya Ulum Aldin