Bandara Bali Utara Dibangun, AP I Tak Perlu Tambah Runway Ngurah Rai

Katadata
Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
6/4/2018, 11.20 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan apabila Bandara Bali Utara jadi dikembangkan maka PT Angkasa Pura I (Persero) tidak perlu membangun landasan pacu (runway) kedua di Bandara Internasional Ngurah Rai. Pembangunan bandara baru diperkirakan lebih murah ketimbang menambah runway di Ngurah Rai.

Luhut menjelaskan pengembangan landas pacu kedua Bandara Ngurah Rai dapat memakan biaya Rp 17 triliun. Sedangkan di sisi lain pembangunan bandara baru hanya memakan biaya Rp 6,8 triliun. Dirinya melihat apabila angka tersebut benar dan bandara di Utara Bali jadi dibangun, maka AP I tak perlu membangun runway lagi. 

"Dari mereka (AP I) sendiri telah bilang tidak karena setelah studi mereka habiskan Rp 17 triliun. Namun maksimum penumpang bertambah hanya 10 juta. Tidak worth it," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, beberapa waktu lalu.

(Baca: Mendapat Restu Presiden, Proyek Bandara Bali Utara Siap Dilanjutkan)

Luhut mengatakan hal ini telah dibahas bersama dengan pihak AP I. Dalam rapat tersebut telah diperhitungkan bahwa perbandingan investasi dengan penambahan penumpang dengan membangun runway kedua di Ngurai Rai memang tidak sesuai. Makanya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sekarang sedang berfokus untuk memperbesar apron atau tempat parkir pesawat saja.

"Jadi, Bandara yang di utara sepertinya memang perlu dibangun," ujarnya.

Meski telah mengambil ancang-ancang membangun bandara baru, Luhut tetap ingin memastikan perhitungan kebutuhan investasi Bandara Bali Utara pada pekan depan. Apabila angka tersebut akurat maka pemerintah mendapatkan nilai investasi bagus untuk direalisasikan. Apalagi dengan adanya bandara, perlu juga dibangun jalan tol yang membentang dari selatan ke utara Bali.

Halaman: