PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim telah berhasil menurunkan harga semen di Papua hingga 83 persen pada tahun lalu. Harga semen di wilayah tersebut yang sebelumnya mencapai Rp 3 juta per sak, telah turun hingga menjadi Rp 400 ribu – Rp 500 ribu per sak.
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan perusahaannya berupaya memberi perhatian khusus kepada daerah-daerah yang daya beli masyarakatnya memprihatikan, seperti Papua. Salah satunya dengan menurunkan harga produk Semen Indonesia di daerah tersebut.
“Karena kami bukan hanya pabrikan semen, tapi kami juga menjalankan fungsi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/3).
Hendi menjelaskan cara yang ditempuh untuk menekan harga semen di Papua, salah satunya bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara. Kerja sama dilakukan dalam mendistribusi semen ke berbagai daerah di Papua yang sulit dijangkau, seperti melewati pegunungan.
Pesawat TNI AU dimanfaatkan untuk mengangkut semen ke wilayah-wilayah yang melewati pegunungan. Dengan begitu biaya angkutnya menjadi lebih murah. Karena apabila menggunakan jalur darat, membutuhkan waktu hingga berhari-hari dan biayanya mahal.
Selain itu, pembangunan tol laut di Papua dalam program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, juga dinilai Hendi menjadi cara agar harga semen di Papua dapat turun seperti sekarang. Karena selama ini jalur logistik ke daerah tersebut masih sedikit.
Walau sudah berhasil diturunkan, harga semen di Papua memang masih tinggi dibandingkan daerah lain yang masih di bawah Rp 70 ribu per sak. Hendi mengaku belum bisa kembali menekan harga tersebut, tapi dia menjanjikan akan mempertahankan harganya yang sekarang.
Dia tidak menjelaskan target daerah mana lagi yang akan ditekan harga semennya. "Jadi, yang sudah dilakukan di Papua dipertahankan. Jadi, kami akan mempertahankan apa yang sudah kami capai," ujarnya.