PLN Dapat Utang Rp 4,4 Triliun Bangun Transmisi Sumatera

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
24/5/2016, 11.33 WIB

Setelah mendapat banyak sorotan, termasuk dari Presiden Joko Widodo, PT Perusahaan Listrik Negara mulai mempercepat pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menggandeng PT Waskita Karya, PLN berencana membangun transmisi listrik di Pulau Sumatera dengan kapasitas 500 kV.  

Untuk mengerjakan proyek tersebut, kedua Badan Usaha Milik Negara ini mendapat kucuran dana melalui kredit sindikasi sebesar Rp 4,4 triliun dari dua bank: Bank Rakyat Indonesia dan Bank Central Asia. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan BRI akan mengucurkan Rp 3,4 triliun dan sisanya oleh BCA. (Baca: Target Listrik 35 GW Tak Tercapai, Menteri Sofyan: Masalah di PLN).

Adapun tenor pinjaman selama tujuh tahun sejak penandatanganan perjanjian, termasuk masa tenggang tiga tahun. “Kami membuktikan komitmen sebagai komponen bangsa bahwa PLN dengan perbankan nasional bekerja sama sangat baik, khususnya dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan,” kata Sofyan dalam keterangan resminya, Senin, 23Mei 2016.

Menurutnya, perjanjian pembiayaan ekuitas antara PLN dan Waskita Karya dilakukan secara sirkuler. Di sana pun disebutkan bahwa jika proyek pembangunan transmisi yang dilakukan oleh Waskita Karya selesai akan diserahkan kepada PLN. Untuk itu dilakukan konversi kredit dari Waskita Karya kepada PLN.

Proyek pembangunan transmisi di Pulau Sumatera ini terdiri dari rute New Aur Duri (Jambi) – Peranap (Riau) dan Peranap – Perawang (Riau). Waskita akan membagi dalam dua paket untuk mengerjakan transmisi listrik 470 kilometer sirkit (kms) tersebut. Pertama, pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit dari New Aur Duri ke Peranap. Panjang transmisinya 320 kms dan masa pembangunan tiga tahun. Nilai kontrak paket satu sebesar Rp 3,88 triliun.

Kedua, pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit dari Peranap ke Perawang. Jalur ini membentang 160 kms dengan masa pembangungan selama tiga tahun. Nilai kontrak paket kedua sebesar Rp 2,83 triliun. (Baca: Dukung Proyek 35 GW, PLN Bangun Ribuan Transmisi dan Gardu Induk).

Transmisi 500 kV Sumatera tersebut merupakan penyangga utama penyaluran listrik dari pembangkit-pembangkit listrik di wilayah Sumatera bagian selatan ke Sumatera bagian utara. Jika jaringan transmisi ini beroperasi, akan membantu sistem kelistrikan Sumatera, khususnya Jambi dan Riau.

Mengingat butuh biaya besar dalam setiap proyek, Sofyan Basir membuka peluang kerja sama bagi perbankan dalam negeri. Apalagi kebutuhan listrik masih begitu besar. Oleh karena itu diperlukan kemitraan yang lebih luas dengan lembaga keuangan.  (Baca: Empat Faktor Penghambat Realisasi Megaproyek Listrik 35 GW).

Sebelumnya, PLN telah membangun 2.368 kilometer-sirkuit (kms) transmisi dan 7.295 Mega Volt Ampere (MVA) Gardu Induk yang mendapatkan rekomendasi layak bertegangan. “Sebagian besar pembangkit listrik, transmisi, dan GI merupakan bagian dari program 35.000 MW, kata Senior Manager Public Relation Agung Murdifi. “Ditargetkan beroperasi di pada 2019.”