Keindahan Wisata Pantai Parangtritis dan Mitos Nyi Roro Kidul

Unsplash/Elang Wardhana
Pemandangan di Pantai Parangtritis.
Editor: Safrezi
17/12/2021, 12.49 WIB

Deretan Pantai Selatan di Kota Yogyakarta menghadirkan keindahan tersendiri. Hamparan pasir yang bersih serta laut yang biru dengan debur ombak mampu memikat para wisatawan. Di antara pantai-pantai tersebut, wisata Pantai Parangtritis merupakan salah satu pantai yang terkenal.

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, nama Parangtritis berasal dari kata “parang” yang artinya batu dan “tritis” yang artinya tetesan air.

Pantai ini mempunyai pemandangan yang unik berupa gunung-gunung pasir yang disebut dengan gumuk. Selain menawarkan pantai yang landai, hamparan pasir yang luas, dan pemandangan laut yang terbuka, Pantai Parangtritis dihiasi pemandangan bukit kapur di sebelah utara.

Sejarah Pantai Parangtritis

Berdasarkan buku Peningkatan Pariwisata Pesisir Pulau Jawa, sejarah Pantai Parangtritis bermula pada zaman kerajaan Majapahit. Dahulu, ada seorang pelarian dari kerajaan tersebut yang bernama Dipokusumo.

Ia sampai ke sebuah pantai untuk melakukan semadi. Ketika bersemadi, ia melihat air menetes (tumaritis) yang berasal dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian Dipokusumo memberi nama daerah itu “Parangtritis” yang berarti “air yang menetes dari batu”.

Pantai Parangtritis diyakini oleh masyarakat setempat sebagai perwujudan dari kesatuan trimurti, yaitu Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Parangtritis. Oleh sebab itu, ketiga tempat sering dihubungkan ketika fenomena alam terjadi di antara ketiga tempat tersebut.

Tak hanya itu, beberapa mitos Pantai Parangtritis turut berkembang dalam masyarakat.

Mitos Nyi Roro Kidul

Lukisan Nyi Roro Kidul karya Aditianto (bodag-panggul.trenggalekkab.go.id)

Mitos Nyi Roro Kidul sangat populer di Pantai Parangtritis. Konon, kekuasaannya meliputi wilayah sepanjang pantai Samudera Hindia dari pesisir laut Ujung Kulon, Banten melewati Pangandaran yang berbatasan dengan Jawa Tengah, terus ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta sampai ke daerah Tapal Kuda, Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Bahkan, terdapat larangan mengenakan pakaian warna hijau saat berkunjung ke Parangtritis karena itu warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Menurut buku Sahabatku Indonesia Memahami Indonesia Melalui Sastra oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nyi Roro Kidul memiliki nama asli Dewi Retna Suwida, seorang putri Kerajaan Pajajaran, anak Prabu Mundhingsari dari istrinya yang bernama Dewi Sarwedi.

Tetapi, versi lain menyebutkan, bahwa Kanjeng Ratu Kidul adalah putri Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pajajaran. Prabu Siliwangi memiliki permaisuri cantik dan tujuh orang selir. Permaisuri melahirkan anak perempuan cantik yang melebihi kecantikan ibundanya. la diberi nama Putri Lara Kadita yang berarti Putri Nan Cantik Jelita.

Karena kecantikan mereka, para selir iri hati. Mereka menyebarkan penyakit kepada sang Putri. Tujuannya, agar kecantikannya hilang. Permaisuri dan putrinya kemudian diusir dari kerajaan. Mereka terpaksa meninggalkan kerajaan dan pergi berkelana. Dalam perjalanannya, permaisuri meninggal dunia.

Meski demikian, Putri Lara Kadita tetap melanjutkan perjalanan. Saat beristirahat, ia tertidur dan bermimpi bertemu seorang yang sakti. Orang tersebut memberi nasihat agar sang putri menyucikan diri dengan terjun ke laut. Ia berkata, "Jika engkau telah menyucikan diri, engkau akan sembuh dari penyakit dan kembali cantik seperti semula."

Putri Lara Kadita terbangun dan bergegas pergi ke Laut Selatan. Tampak ombak besar bergelombang dan bebatuan karang yang tajam. Tekad sang putri membuatnya lompat ke tengah gulungan ombak dan tenggelam di dasar Laut Selatan.

Setelah ia tenggelam, penyakitnya sembuh dan parasnya kembali menjadi cantik. Tak hanya itu, Putri Lara Kadita juga diberkahi ilmu keabadian, yaitu hidup sepanjang masa. Syaratnya, ia harus tinggal di Laut Selatan. Sejak itu, Putri Lara Kadita mendapat julukan Nyi Roro Kidul.

Dalam mitologi orang Jawa dikenal istilah "telu-teluning atunggal" atau tri-tunggal, yaitu tiga sosok yang menjadi satu kekuatan. Ketiga sosok itu adalah Eyang Resi Projopati, Panembahan Senopati, dan Nyi Roro Kidul.

Panembahan Senopati adalah pendiri Kerajaan Mataram yang bertemu dengan Nyi Roro Kidul ketika sedang bertapa mengikuti perintah Sunan Kalijaga. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa Nyi Roro Kidul akan membantu dan melindungi Kerajaan Mataram.

Bahkan, Nyi Roro Kidul dipercaya menjadi "istri spiritual" para raja pada zaman Kerajaan Mataram. Karena kesaktian Nyi Roro Kidul, hingga saat ini masyarakat selalu berhati-hati saat berkunjung ke Pantai Selatan, terutama Pantai Parangtritis.

Terdapat beberapa larangan yang berkembang dalam masyarakat, seperti bersikap sombong, berbicara sembarangan, atau memakai pakaian berwarna hijau. Orang yang melanggar dapat memicu amarah Nyi Roro Kidul dan berakibat tenggelam di Pantai Selatan.

Cerita Makam Syekh Maulana Maghribi

Makam Syekh Maulana Maghribi terletak di Jl. Parangtritis, Pantai, Parangtritis, Kec. Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengutip artikel oleh Joko Santoso dan Sudiati dalam Jurnal Humaniora Vol 12, No 1 (2000), Syekh Maulana Maghribi memiliki kesaktian.

Ia mengalahkan Syekh Selawening dalam perlombaan memancing sehingga daerahnya disebut dengan Dusun Mancingan. Syekh Maulana Maghribi digambarkan dapat melakukan sesuatu yang tidak biasa. Misalnya, mitos setempat menceritakan ia dapat melakukan perjalanan ke Makkah dalam beberapa saat.

Konon, Syekh Maulana Maghribi memiliki kesaktian tinggi, arif, dan berilmu. Ia dideskripsikan sebagai seorang pengelana dari Arab yang sampai ke Parangtritis untuk menyebarkan Islam.

Fasilitas Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis (Unsplash/Martin Baktiar Adi Setiawan)

Beberapa fasilitas wisata Pantai Parangtritis meliputi:

  • Hotel atau penginapan dengan harga yang bervariasi. Beberapa terletak di atas perbukitan dan menyajikan keindahan Pantai Parangtritis.
  • Toko suvenir dan oleh-oleh khas Jogja, serta toko kelontong dan warung makan.
  • Area parkir yang luas.
  • Penyewaan kamar mandi.
  • Aktivitas rekreasi berupa penyewaan dokar (kereta kuda), motor ATV, jeep, kuda, dan paralayang.
  • Kawasan gumuk pasir yang cocok untuk latar belakang foto.

Dengan keindahan serta mitos unik, Pantai Parangtritis merupakan salah satu wisata Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi.