Pembangunan Hunian Korban Erupsi Gunung Semeru Ditarget Rampung April

Kementerian PUPR
Hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Penulis: Maesaroh
23/2/2022, 14.52 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat  pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) sebanyak 1.951 unit untuk korban erupsi Gunung Semeru. Pembangunan diharapkan selesai April mendatang.

Hunian yang berlokasi di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencana Erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak.

Rekonstruksi juga sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana. 

"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Basuki, dalam keterangan resmi, Rabu (22/2).

Hunian dibangun dengan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yakni konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat. 

Hunian Rumah Instan Sederhana Sehat yang dibangun adalah rumah tipe 36, di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Lokasi tersebut untuk merelokasi warga terdampak erupsi yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkrajan, dan Desa Kajar Kuning.

Berdasarkan data, hingga saat ini sudah diselesaikan pekerjaan pondasi sebanyak 631 unit, perakitan rangka RISHA yang telah selesai sebanyak 548 unit, pekerjaan pasangan dinding sebanyak 344 unit, dan pekerjaan penutup atap sebanyak 88 unit. 

"Ditargetkan penyelesaian secara bertahap sebanyak 126 unit pada akhir Februari 2022 dan penyelesaian 1.825 unit pada akhir April 2022," tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto. 

 Selain bangunan, kawasan hunian juga akan dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pasar.

Untuk mendukung hunian tersebut Kementerian PUPR juga akan membangun instalasi air bersih yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan debit 10 liter/detik dan hutan bambu dengan debit 134 litet/detik, dengan target layanan 2.000 Sambungan Rumah.