Mengenal Sejarah dan Gerakan Tari Tradisional Panji Semirang

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Ilustrasi, sejumlah penari menampilkan tarian Budaya Bali Kontemporer di Pelataran, Jembrana, Bali.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
2/9/2022, 12.12 WIB

Tari Panji Semirang merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Bali. Secara umum Tari Panji Semirang berfungsi sebagai tari pertunjukan dalam acara-acara tertentu. Seperti acara peringatan, upacara keagamaan, dan masih banyak lagi.

Tari Panji Semirang tidak hanya sekadar menjadi hiburan rakyat semata. Namun, mengandung makna yang sangat dalam. Secara tidak langsung, tari ini mengedukasi masyarakat Indonesia tentang sejarah.

Mengutip buku Pembudayaan Literasi Seni di SD oleh Mansurdin (2020), Tari Panji Semirang adalah tarian yang diperkenalkan pertama kali oleh I Nyoman Kaler pada 1942. Kemudian tarian ini dilestarikan oleh para muridnya.

Kisah di Balik Tari Panji Semirang

Tarian ini mengisahkan tentang seorang putri bernama Galuh Candrakirana yang mencari pasangan hidupnya dengan cara menyamar sebagai laki-laki, dengan nama Raden Panji.

Tari tradisional ini menceritakan pengembaraan yang dilakukan Galuh Candrakirana usai kehilangan kekasihnya, yang bernama Galuh Inu Kertapaji. Dalam babad Bali, dikisahkan bahwa keduanya masih menjalin hubungan.

Galuh Candrakirana itu sendiri merupakan putri raja Kediri. Sedangkan Pangeran Inu adalah putra Raja Jenggala. Saat pangeran Inu akan melamar pujaan hatinya, seseorang bernama Galuh Liku memberitahukan bahwa Galuh Candrakirana sedang jatuh sakit dan menghilang secara tiba-tiba.

Kebohongan tersebut dilontarkan, karena Galuh Liku menyimpan perasaan kepada Galuh Inu Kertapaji dan ingin menikahinya. Namun, Galuh Inu Kertapaji berhasil lolos dari rencana Galuh Liku dan menghilang. Galuh Candrakirana kemudian memutuskan mengembara untuk mencari Galuh Inu Kertapaji.

Kisah tersebut, diabadikan melalui tari tradisional yang disebut dengan nama Tari Panji Semirang, dan biasanya dipentaskan di dalam pura. Namun dalam perkembangannya Tari Panji Semirang juga dapat dipentaskan diluar pura.

Pementasan Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang merupakan tari tradisional tunggal, yang dapat dibawakan penari laki-laki maupun perempuan. Walau aslinya tari tunggal, namun Tari Panji Semirang sering diperagakan dalam adegan drama sehingga melibatkan banyak penari didalamnya.

Seiring berjalannya waktu, tari tradisional ini hanya menampilkan nukilannya saja, tidak dibawakan dengan lengkap. Tari Panji Semirang termasuk ke dalam tari kakebyaran, yang mana diiringi gamelan berupa gong kebyar.

Sementara, busana yang dikenakan oleh penari berupa destar, bunga merah di telinga kanan, bunga putih di telinga kiri, bunga mas, badong, penutup dada, bebed, gelang kana, anting-anting, dan kipas.

Untuk tata rias para penari Tari Panji Semirang yang biasanya menggunakan eye shadow dengan warna biru, kuning, dan merah. Kemudian beda yang berwarna kuning langsat, lipstick, foundation, blush on warna merah, bulu mata, eyeliner, dan juga body painting.

Sementara, busana yang digunakan dalam Tari Panji Semirang ada beberapa, seperti daster, bunga merah yang dipakai di telinga kanan, bunga mas, bunga putih yang dipakai di telinga kiri, badong, bebed untuk penutup dada, kancut prada, ampok-ampok, kipas, gelang kana, dan juga anting-anting.

Ada beberapa gerakan yang diterapkan pada Tari Panji Semirang, seperti, pepeson berasal dari kata pesu yang memiliki arti keluar. Gerakan ini merupakan gerakan awal pada tarian ketika keluar dari pintu masuk menuju area pentas.

Ocak-ocakan adalah bagian dari struktur kekebyaran yang berisikan pola gerakan berjalan dengan iringan musik dinamis dan digerakkan ketika berada di tengah pementasan.

Agem merupakan gerakan dasar yang dilakukan ditempat. Gerakan Tari Panji Semirang diiringi tabuhan bapang yang merupakan pola tabuh gamelan Bali yang terdiri dari 4 atau 8 ketukan dalam 1 gongan. Lalu ada gerakan langkah kaki bergerak dengan jalan yang mengayun serta diikuti goyangan badan ke kiri dan ke kanan.

Tari Panji Semirang juga berisi gerak majalan nayog, yakni berjalan dengan variasi gerak tangan untuk menunjukkan kewibawaan dan keagungan. Lalu gerak majalan tanjek dua, yakni gerak langkah dengan pola yang didahului sentuhan tanjek yaitu kaki ke lantai. Gerakan Tari Panji Semirang secara umum diiringi musik pelan yang dipasangkan dengan iringan musik cepat.

Pola lantai tarian panji semirang ada yang vertikal dan ada yang horizontal. Hal itu karena tergantung tema dan drama yang hendak ditampilkan di atas panggung.