PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menaikkan target produksi emas tahun ini, dari 200 ribu menjadi 220 ribu ounce (oz). Untuk mencapai target tu, perusahaan mengoptimalkan teknologi dan efisiensi biaya operasional.
Target tersebut juga meningkat sekitar 31,3% dibanding realisasi tahun lalu, 167.506 ounce. "Kenaikan target di 2019 menjadi bukti bahwa aktivitas tambang di Tujuh Bukit solid," kata Sekretaris Perusahaan MDKA Adi M Soekri di Banyuwangi, Kamis (5/12).
Produksi utama emas perseroan memang berasal dari tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi. Tambang itu dikelola oleh anak usaha MDKA yakni PT Bumi Suksesindo (BSI).
(Baca: Merdeka Copper Targetkan Studi Tambang Tujuh Bukit Selesai Tahun Depan)
Untuk meningkatkan produksi, BSI meneruskan proses eksplorasi sumber daya porfiri tembaga dan emas pada Upper High Grade Zone (UHGZ). Perusahaan menghabiskan investasi Rp 400 miliar sejak Kuartal I 2018 hingga saat ini.
"Komitmen kami memperkuat cadangan untuk kesinambungan tambang dalam jangka panjang,” kata Adi. Menurut dia, penguatan fundamental sangat dibutuhkan untuk memastikan kinerja MDKA tumbuh postif secara berkesinambungan.
Adi mengungkapkan, perusahaan menaikkan target produksi emas karena pengolahan dan pemurnian mineral mentah (ore) dengan metode Heap Leach juga meningkat. "Ini merupakan refleksi dari peningkatan penindihan kami. Target tahun ini karena ore yang kami dapat konsentrasinya lebih baik," ujarnya.
(Baca: Agar Lebih Likuid, Merdeka Copper Pecah Nilai Saham Rasio 1:5)
Hingga Kuartal III 2019, perusahaan memproduksi 174.216 ounce emas. Pencapaian tersebut sama seperti produksi emas pada tahun lalu. Produksi emas tersebut berasal dari pengolahan biji atau ore 5,44 juta ton.
"Bijih 5,4 juta ton pada Kuartal III 2019. Itu jadi crusher 5,44 juta ton di proses penindihan,” kata dia. Jumlahnya lebih besar karena stok bahan baku (stockpile) lebih banyak, sehingga menghasilkan 174.216 ounce emas.
Pada Semester I 2019, MDKA mengantongi pendapatan US$ 191,77 juta atau naik 67% secara tahunan (year on year/yoy). Laba usaha juga naik 35% menjadi US$ 78,11 juta dari US$ 57,65 juta.
Sedangkan laba bersih naik 32% menjadi US$ 44,56 juta dari US$ 33,76 juta. Total aset per 30 Juni 2019 tercatat US$ 889,34 juta atau naik 11% dari akhir 2018 yang masih US$ 797,80 juta. Sedangkan total liabilitas sebesar US$ 449,87 juta, dan ekuitas sebesar US$ 439,46 juta.
(Baca: Direstui Pemegang Saham, Merdeka Copper Gold akan Segera Tambah Modal)