PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak dan gas bumi akan mencapai angka 910 ribu ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) di sepanjang 2019 ini. Angka tersebut naik 18,4% dari capaian tahun lalu yakni 768 ribu MBOEPD.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan perusahaan pelat merah itu berhasil menahan laju penurunan alamiah lapangan tua. Apalagi banyak lapangan yang terus mengalami turun produksinya hingga 50% secara agregat.
“Mempertahankan laju penurunan yang stabil memperlihatkan besarnya upaya yang signifikan yang dicapai melalui inovasi yang intensif,” ujar Dharmawan seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (20/11).
(Baca: Valuasi Kilang Cilacap Alot, Luhut Sebut Pertamina Bisa Garap Sendiri)
Dharmawan mengatakan catatan positif ini dibuktikan dengan kemampuan lapangan tersebut berproduksi dengan laju pengurasan yang jauh lebih rendah bahkan mendekati 0%. “Migas adalah energi yang tidak terbarukan, dan semua lapangan pasti akan menghadapi laju penurunan produksi alamiah”, ujarnya.
Sedangkan, target produksi tahun depan akan berada pada kisaran 923 MBOEPD dan terus naik hingga 1 juta barel pada tahun 2021. Dharmawan juga menargetkan produksi bisa terus naik di tahun-tahun berikutnya.
Pertamina memang terus mencari sumber minyak baru selain mempertahankan produksinya. Pertamina Hulu Energi (PHE) juga telah menemukan indikasi cadangan minyak dari pengeboran eksplorasi di sumur Kotalama-3 Blok Siak yang terletak di Riau. Penemuan cadangan tersebut berada di titik kedalaman 692 kaki.
“Jika cadangan minyak terbukti, maka ini adalah penemuan pertama sumur eksplorasi bagi PHE pada 2019", kata General Manager PHE Siak Rizaldi Winant bulan lalu.
(Baca: Pertamina Temukan Potensi Cadangan Minyak Baru di Blok Siak)