Timah Bangun Smelter Senilai Rp 1,14 Triliun di Bangka Belitung

Katadata | Arief Kamaludin
Logo PT Timah Tbk. PT Timah akan membangun smelter di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, senilai Rp 1,14 triliun.
27/8/2019, 14.45 WIB

PT Timah Tbk (TINS) berencana membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, dengan biaya investasi sebesar US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.200 per dolar AS). Seluruh dana tersebut didapatkan dari pembiayaan dengan skema kredit ekspor melalui Finterra.

Direktur Keuangan Timah Emil Emindra mengatakan saat ini kedua belah pihak telah memiliki persetujuan prinsip untuk mengucurkan pembiyaan tersebut. Nantinya Finterra juga akan memverifikasi teknologi yang ramah lingkungan yang akan digunakan dalam pembangunan smelternya.

"Persetujuan final tergantung hasil dari mereka memverifikasi masalah lingkungan. Mereka akan memastikan teknologi ausmelt yang digunakan ramah lingkungan," ujarnya, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/8).

(Baca: PT Timah Targetkan Smelter di Nigeria Beroperasi Tahun Ini)

Nantinya, smelter yang dibangun Timah akan akan menggunakan teknologi ausmelt yang dimiliki oleh perusahaan asal Finlandia, Outotec. Menurutnya, teknologi milik Outotec dinilai lebih ramah lingkungan. Adapun smelter ini akan memiliki kapasitas sebesar 45.000 ton.

Selain itu, saat ini Timah bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) tengah mengkaji logam tanah jarang (rare earth). Perseroan saat ini sedang mengkaji masalah keekonomian proyek tersebut. Pasalnya, meski manfaat logam tanah jarang ini besar, namun secara persentase keberadaannya sangat kecil.

"Kami sedang melakukan studi kelayakan, berapa batasan jumlah tanah jarang akan bisa memenuhi aspek keekonomiannya," ujar Emil.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati