Lanjutkan Kenaikan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 705.000 per Gram

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).
Editor: Ekarina
23/7/2019, 14.16 WIB

Harga emas Antam masih melanjutkan kenaikan, meskipun harga emas dunia terpantau mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (24/7).

Saat berita ini ditulis, harga beli emas batangan milik Antam tercatat Rp 705 ribu per gram, naik Rp 1.000 dari posisi kemarin Rp 704 ribu per gram. Sedangkan dikutip dari logammulia.com, harga jual emas Antam tercatat Rp 634 ribu per gram, juga naik Rp 1.000 dari kemarin. 

Harga jual emas yang tercantum tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh), sebagaimana diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Ada pengenaan PPh 22 sebesar 1,5% untuk penjualan emas batangan Antam dengan nominal di atas Rp 10 juta.

(Baca: Harga Emas Antam Naik Tipis Jadi Rp 704.000 per Gram)

Berbeda dengan kondisi di dalam negeri, harga emas global justru mengalami penurunan. Dikutip dari Bloomberg, harga emas comex berada di kisaran US$ 1.420 per ounce, melemah 0,53% dibandingkan kemarin. Sedangkan harga emas untuk penjualan segera turun 0,36% menjadi US$ 1.419 per ounce.

Meski turun,  rata-rata harga emas global masih berada di level US$ 1.400 per ounce. Ini merupakan level harga tertinggi sejak Agustus 2013.

(Baca: Harga Emas Dunia Tertinggi dalam 6 Tahun, Emas Antam Terkerek Naik)

"Harga emas, sebagian besar stabil dan tertahan hingga pertemuan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat). Banyak gerakan naik dalam minggu terakhir membentuk pola konsolidasi," ujar Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya, dikutip dari Reuters, Senin (22/7).

The Fed akan mengadakan pertemuan rutin pada akhir Juli ini untuk menentukan kebijakan bunga acuannya. Sejumlah pelaku pasar memperkirakan pemangkasan bunga acuan hingga 50 basis poin, setelah mendengarkan pernyataan seorang petinggi The Fed. Namun, perkiraan itu memudar seiring klarifikasi dari sang petinggi.