Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) membuka lelang untuk wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) Suasua, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara kepada swasta.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan untuk nilai kompensasi data informasinya (KDI) sebesar Rp 984,85 juta. "Sama seperti Kepmen (Keputusan Menteri ESDM Nomor 1805 K/30/MEM /2018 tentang Harga WIUP) yang dikeluarkan pada 30 April 2018," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (9/7).
Blok Suasua merupakan WIUPK dengan komoditas nikel dan memiliki luas lahan 5.899 hektare (ha). Untuk pendaftaran dan persyaratan lelang akan diumumkan dalam jangka waktu 20 hari kerja, terhitung sejak 8 Juli 2019.
Blok ini merupakan penciutan dari wilayah dari PT Vale Indonesia yang telah dilelang pada tahun lalu tapi tidak diminati oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMN). Pemerintah lalu menawarkannya kepada swasta.
Selain itu, pemerintah juga berencana melelang Blok Latao dengan komoditas nikel, yang terletak di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Namun, saat ini pemerintah belum membuka lelang untuk blok itu. Blok ini memiliki luas 3.148 hektare (ha) dan nilai KDI-nya sebesar Rp 414,8 miliar.
(Baca: Ombudsman Minta Wilayah Tambang Eks Vale Diberikan ke Pemda)
Menurut Wafid, pihaknya sebenarnya berencana melelang sembilan WIUPK lainnya, namun pemerintah daerah belum siap. Satu di antaranya berada di Buton, Sulawesi Tenggara yaitu Blok Sribatara dengan luas 743 ha dan komoditasnya aspal.
Sedangkan delapan lainnya berada di Kalimantan Tengah (Kalteng). Rinciannya, Blok Mulya Agung di Kotawaringin Timur dengan luas 97.144 ha, komoditasnya bijih besi. Blok Tumbang Karanei di Katingan dan Gunung Mas dengan luas 96.719 ha, komoditasnya emas. Blok Natai Baru di Kotawaringin Timur di Kalteng dengan luas 6.674 ha, komoditasnya batu bara.
Blok Tumbang Nusa di Kapuas, Kalteng dengan luas 7.169 ha, komoditasnya batu bara. Blok Waringin Agung di Kotawaringin Timur dengan luas 98.820 ha, komoditasnya emas. Blok Baronang I di Kapuas dengan luas 3.226 ha, komoditasnya batu bara. Kemudian, Blok Baronang II di Kapuas dengan luas 455 ha, komoditasnya batu bara. Blok Piner di Kapuas dengan luas 9.750 ha, komoditasnya batu bara.
(Baca: Belum Laku, Wilayah Tambang Latao dan Suasua Dilelang Lagi pada April)