Putra Mahkota Arab Saudi Berencana Datang Bahas Kilang Cilacap

Katadata
Ilustrasi kilang migas. Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap terhambat karena Pertamina dan Saudi Aramco belum mencapai kesepakatan nilai valuasi dan spin off aset.
2/7/2019, 16.24 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berencana mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat. Kunjungan tersebut terkait rencana kerja sama antara Saudi Aramco dan Pertamina dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana kunjungan tersebut muncul setelah Muhammed bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam Forum G20 di Osaka, Jepang, akhir Juni lalu. "Mohammed bin Salman akan datang, pas menunggu finalisasi Saudi Aramco masuk," kata dia dalam Acara Coffee Morning di Kantornya, Selasa (2/7).

Jika Saudi Aramco sepakat ikut menggarap proyek RDMP Cilacap, maka ada potensi investasi masuk sekitar US$ 7 miliar. Saat ini, Saudi Aramco dan Pertamina sedang melakukan finalisasi untuk valuasi dan spin off aset proyek RDMP Cilacap. 

(Baca: Jalan Terjal Pertamina dan Aramco Sepakati Proyek RDMP Cilacap)

Luhut opstimistis negosisasi tersebut bakal berjalan lancar. Sebab, Putra Raja Salman tersebut berniat investasi besar-besaran di Indonesia. "Mohammed bin Salman katanya juga akan masuk besar-besaran ke Indonesia. Presiden Jokowi katanya sangat kredibel dan ada pertemuan beberapa kali," ujarnya.

Pertamina dan Aramco telah membentuk perusahaan patungan sejak 22 Desember 2016 untuk proyek RDMP Cilacap. Namun, proyek tersebut belum juga berjalan lantaran kedua pihak belum mencapai kesepakatan nilai valuasi dan spin off aset. 

(Baca: Jika Tidak Ada Titik Temu dengan Aramco, Pertamina Akan Jalan Sendiri)

Pertamina dan Aramco pun memutuskan memperpanjang kesepakatan terkait perusahaan patungan hingga akhir September 2019. Vice President Corporate Communnication Pertamina Fajriyah Usman berharap pihaknya dan Saudi Aramco bisa segera mencapai kesepakatan sehingga pekerjaan awal bisa mulai dilakukan.

"Pekerjaan awal seperti persiapan lahan dan persiapan teknis proyek pada tahun ini," kata dia. Targetnya, proyek ini bisa rampung pada 2025.