PT Timah Targetkan Smelter di Nigeria Beroperasi Tahun Ini

Ilustrasi, gambaran aktivitas pertambangan
23/4/2019, 17.11 WIB

PT Timah Tbk (PT Timah) menargetkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan asal Nigeria, Topwide Ltd (Topwide), terbentuk tahun ini. Pembentukan joint venture dengan Topwide bertujuan untuk menjalin kerja sama dalam membangun pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) di Nigera. Adapun, perusahaan tersebut dinamakan Joint Venture Co.

Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga di PT Timah, Trenggono Sutioso menjelaskan, saat ini pihaknya baru menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study) untuk menetapkan lahan yang akan digunakan. Setelah itu, pihaknya akan meminta izin pembangunan smelter pada pemerintah Nigeria. "Kami baru mendapatkan lokasi lahan pembangunan smelter disana. Dalam waktu dekat ini kami akan realisasikan joint venture dengan Topwide," ujarnya, di Jakarta, Selasa (23/4).

Terkait dana untuk proyek joint venture ini, PT timah belum bisa memastikan besarannya. Namun, tahun depan Smelter diharapkan sudah bisa beroperasi secara komersial.

(Baca: Timah Habiskan Rp 40 miliar untuk Eksplorasi Sepanjang Maret)

Smelter ini nantinya akan menyokong tambang PT Timah di Nigeria yang memiliki luas konsesi 16.000 hektare (ha). PT Timah menargetkan bisa menemukan cadangan bijih timah di wilayah itu hingga 15.000 ton per tahun. Target itu bisa tercapai dengan melakukan eksplorasi.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Amin Haris Sugiarto mengatakan eksplorasi sudah dilakukan sejak 2017, dengan cadangan sementara yang didapatkan PT Timah sebesar 5.000 ton per tahun. "Kami masih mencari supaya target 10-15 ribu ton tercapai,” ujar Haris kepada Katadata.co.id, pada beberapa waktu lalu.

Trenggono menjelaskan ekspansi usaha tambang ini merupakan upaya perusahaan memitigasi distribusi risiko, serta meningkatkan produksi serta profitabilitas. Selain, di Nigeria, PT Timah juga memperluas bisnis tambang di negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Myanmar.

Saat ini, PT Timah masih melakukan eksplorasi di tambang Myanmar. Adapun perusahaan ini telah mendapatkan izin prinsip pertambangan lokasi tambang di Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State, Union of Myanmar dari pemerintah Myanmar sejak 2012.

(Baca: Timah Targetkan Ekspor 60 Ribu Ton Bijih Timah Tahun Ini)

Reporter: Fariha Sulmaihati