Pembahasan antara Pertamina dengan Saudi Aramco terkait proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap atau kilang Cilacap belum juga rampung. Meskipun, Presiden Joko Widodo sudah bertemu Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi Khalid Al-Falih, pekan lalu.

Salah satu yang menjadi ganjalan proyek ini adalah belum sepakatnya Pertamina dengan Saudi Aramco terkait valuasi aset di kilang Cilacap. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan Pertamina dan Saudi Aramco masih melakukan pembahasan detail. 

"Ini project strategis, jadi pembahasan harus detail dan harus firmed ya," kata dia saat dihubungi katadata.co.id, Senin (22/4). Harapannya, pembahasan rampung pada pertengahan tahun ini, sehingga pengembangan kilang Cilacap bisa dimulai. "Kita lihat sampai Juni," ujarnya.

(Baca: Potensi ‘Cerai’ Pertamina dan Saudi Aramco di Kilang Cilacap)

Pemerintah berharap proyek kilang Cilacap segera berjalan. Kelanjutan proyek kilang Cilacap pun dibahas dalam rapat terbatas Kabinet Kerja yang dipimpin langsung Presiden Jokowi pada Kamis (18/4) lalu. 

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah tengah mencari solusi agar proyek tersebut bisa segera berjalan. "Kami dorong, semoga secepatnya," ujar dia, beberapa waktu lalu.

(Baca: Sehari Usai Pemilu Jokowi Panggil Kabinet Bahas Investasi Arab Saudi)

Halaman: