PT Elnusa Tbk, salah satu perusahaan nasional penyedia jasa minyak dan gas bumi (Migas) menyatakan tahun ini perseroan akan lebih fokus memperkuat bisnis hulu migas. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Elizar Parlindungan Hasibuan.
"Sudah kami putuskan. Jadi kita tetap di dalam tiga bidang usaha, midstream (menengah), upstream (hulu), dan downstream (hilir). Kami perkuat upstream, karena banyak kegiatan service. Investasi akan banyak kami lakukan tahun ini," ujar Elizar saat ditemui setelah RUPST di Elnusa, Kamis (11/4).
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memperkirakan fokus penguatan di sektor hulu migas akan memperbesar usahanya tahun ini. Namun saat disinggung mengenai target pendapatan dan laba untuk tahun 2019, Elizar masih enggan memberitahukannya.
(Baca: Harga Minyak Membaik, Pendapatan Elnusa Naik 34,6% Tahun Lalu)
Penguatan bisnis hulu, salah satunya dilakukan dengan ekspansi usaha. Elnusa akan meningkatkan ekspansinya di luar Indonesia sebagai penyedia jasa bisnis hulu migas. Sudah ada beberapa proyek yang didapat di luar negeri yang akan digarap tahun ini.
"Kami dapat project di Vietnam dengan Soko Oil Company, perusahaan Norwegia yang bekerja di Vietnam, lalu ada pekerjaan di Afrika. Kemarin kami mendapatkan tawaran di Middle East (Timur Tengah), tapi masih dalam penjajakan." ujarnya.
Dia mengungkapkan proyek di luar negeri ditargetkan meningkat dari tahun lalu. Elnusa juga akan mengerjakan kegiatan seismik di luar negeri. Sudah ada beberapa tawaran, bahkan telah mengikuti tender untuk kegiatan ini. Elizar berharap bisa menang tahun ini.
(Baca: Elnusa Rampungkan Seismik Laut 3D yang Diklaim Terbesar di Indonesia)
Meski memperkuat bisnis hulu migas, Elnusa tidak meninggalkan bidang usaha lainnya. Di bisnis midstream, menurut Elizer perseroan juga akan mengembangkan bisnis pengolahan minyak. Makanya, tahun ini Elnusa telah memiliki proyek turn around untuk kilang Cilacap.
Dalam dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Elnusa juga menyepakati pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun lalu, atau senilai Rp 69 miliar. Dari nilai tersebut, setiap pemegang saham mendapat Rp 9,46 per saham yang dimiliki.
Elnusa juga melaporkan pendapatan usaha Rp 6,6 triliun pada tahun lalu tumbuh 33 persen dari realisasi pendapatan 2017 Rp 4,9 triliun. Dari sisi laba bersih, Elnusa mencatatkan kenaikan 12 persen, dari Rp 247 miliar menjadi Rp 276 miliar.
Selain menyepakati pembagian dividen atas laba 2018, RUPST juga menyetujui penggantian susunan pengurus perseroan untuk anggota Dewan Komisaris maupun Direksi. (Baca: RUPST Elnusa Sepakat Bagi Deviden Rp 69 Miliar dan Rombak Direksi)
Dalam situsnya, Elnusa mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan nasional yang menguasai kompetensi di bidang jasa migas, yakni seismic, pengeboran dan pengelolaan lapangan minyak.