Setelah menyelesaikan pengembangan gas di lapangan Terang, Sirasun, dan Batur Fase-2, Blok Kangean, PT Energi Mega Persada TBK. (ENRG) menyatakan akan melanjutkan peningkatan produksi dengan mengembangkan dua blok migas lain, yakni Malacca Straits dan Bentu
"Selain Kangean, kami juga akan mengembangkan Blok Bentu di Pekanbaru, Riau," kata Direktur & CEO PT Energi Mega Persada Syailendra Bakrie saat ditemui sesaat setelah menghadiri ceremony penyaluran gas Lapangan Terang, Sirasun, dan Batur (TSB) Fase-2 di Surabaya, Rabu (20/3).
Saat ini produksi di Blok Bentu sekitar 55-60 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd). Syailendra mengatakan pertengahan tahun ini, perusahaannya akan meningkatkan produksi blok tersebut menjadi 110 MMscfd.
(Baca: Kangean Energy Resmikan Penyaluran Gas Lapangan TSB Fase-2)
Dengan peningkatan produksi tersebut, Blok Bentu bisa menambah pasokan unit pengolahan Pertamina di Duri dan Dumai. Gasnya juga akan disalurkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah tersebut.
Selain Blok Bentu, perusahaan migas Grup Bakrie ini juga akan mengembangkan Blok Malacca Straits. Slendra mengatakan pengembangan migas di wilayah ini akan dilakukan secara agresif dibandingkan tahun lalu. Tahun ini perusahaan akan melakukan uji coba pengeboran sumur di blok tersebut.
Sementara itu, ia juga mengatakan pengembangan untuk wilayah kerja di Malacca Strait juga sedang dilakukan secara agresif dibanding tahun lalu, dengan melakukan uji coba pemboran sumur. "Kemarin itu kami baru re-entry satu sumur. Sekarang lagi diuji, mudah-mudahan hasilnya re-entry ini bagus supaya mungkin nanti selain ada minyak, ada tambahan gas gas juga di Malacca," ujarnya.
(Baca: Energi Mega Jual Saham Baru untuk Bayar Utang dan Akuisisi Blok Migas)
Hingga akhir September 2018, Energi Mega Persada tercatat mengoperasikan enam blok migas di Jawa dan Sumatera. Keenamnya memiliki total cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 10.46 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas. Perusahaan telah memproduksikan sekitar 1.780 barel minyak per hari (bopd) dan 132 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd) sepanjang tahun 2018.