Produksi blok minyak dan gas bumi (migas) Cepu sudah berhasil melampaui target, meskipun baru awal tahun. Ini didukung kinerja sumur produksi yang dalam kondisi bagus.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan produksi Blok Cepu hingga saat ini mencapai 219 ribu barel per hari. Padahal, target tahun ini hanya 216 ribu per hari.

Tinggi produksi itu salah satunya disebabkan oleh selesainya sistem produksi yang ada di Blok Cepu. “Kinerja sumur yang bagus dan proyek cooler system-nya sudah selesai di bulan Desember dan lancar,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (8/2).

Produksi Blok Cepu sempat menjadi sorotan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar. Penyebabnya adalah kondisi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir.

Buruknya cuaca ini dikhawatirkan bisa mengganggu kinerja Blok Cepu. Sehingga harus ada solusi mengantisipasi hal tersebut. “Kami membahas lifting-nya ExxonMobil yang di Blok Cepu, dan crude ke Pertamina. Kalau cuaca jelek kan lifting-nya terganggu,” kata dia di Jakarta, Jumat (1/2).

Dengan kondisi cuaca itu, pemerintah tetap berupaya mempertahankan produksi Blok Cepu bisa mencapai 220 ribu barel per hari (bph). Jika tidak bisa, produksi dipertahankan di level 208 ribu bph sesuai dengan target PT Pertamina EP Cepu.

(Baca: Cuaca Buruk, Lifting Minyak Blok Cepu Terancam Anjlok)

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan terus menjaga produksi Blok Cepu agar target tercapai. “Kami terus berkoordinasi dengan SKK Migas dan Pertamina agar jadwal lifting dan tanker Pertamina dapat terjaga sesuai dengan rencana,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (8/2).