NuEnergy melalui anak usahanya Dart Energy Pte Ltd berencana mengakuisisi hak kelola mitranya di Blok Muralim. Ini agar perusahaan asal Australia itu bisa memiliki hak kelola 100% di blok tersebut.
Chief Operating Officer NuEnergy Unggul Setyatmoko mengatakan akuisisi tersebut akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM."Nanti akan kami usulkan ke pemerintah dan kemudian menunggu persetujuan," ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (25/1).
Di blok ini, Dart Energy Pte Ltd bertindak sebagai operator dengan hak kelola 50 %. Sisanya dimiliki oleh PT Medco CBM Pendopo.
Mengacu situs resmi NuEnergy, Blok Muralim terletak sekitar 140 kilometer dari pusat pertumbuhan ekonomi dan kota industri Prabumulih dan Palembang. Lokasi blok ini juga sekitar 65 kilometer dari jalur utama gas ke pasar Jawa dan ekspor ke Malaysia dan Singapura.
NuEnergy menargetkan pengajuan proposal pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) Blok Muralim pada 2019. Adapun cadangan gas di tempat (gas in place) blok ini sekitar 1.436 miliar kaki kubik (BCF). Sedangkan cadangan harapan (P3) sebesar 682 BCF.
Unggul enggan menyebutkan alasan ingin mengakuisisi hak kelola Medco. Ia juga belum mau berkomentar, apakah kebijakan ini terkait rencana perubahan skema kontrak.
(Baca: Terus Bertambah, Kini Enam Blok Migas Akan Ubah Kontrak ke Gross Split)
Sebelumnya Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan Muralim merupakan satu dari enam blok yang kontraknya beralih menjadi gross split dari sebelumnya cost recovery. Targetnya perubahan kontrak itu bisa dilakukan bulan depan.