Tahun Ini, 11 Kargo Gas dari Kilang Badak Belum Berkontrak

Arief Kamaludin|KATADATA
ilustrasi
17/1/2019, 09.24 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan akan ada 11 kargo gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) yang belum berkontrak (uncomitted cargo) tahun ini. Gas tersebut berasal dari Kilang Badak yang berada di Kalimantan Timur.

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan kargo yang belum berkontrak merupakan hal yang lumrah dalam bisnis LNG dan yakin akan terserap. Jika tak terjual di dalam negeri maka akan ditawarkan ke pasar spot. "Itu cuma istilah uncomitted cargo , sebenarnya dijual spot dan bukan berarti barang tidak laku," kata dia di Jakarta, Rabu (16/1).

Tahun lalu, kata dia, ada sekitar puluhan kargo LNG yang belum berkontrak dan sudah laku terjual di pasar spot. LNG itu berasal dari Tangguh dan juga Kilang Badak.

Dari data SKK Migas, untuk tahun ini Kilang Badak memproduksi 132 kargo LNG. Dari jumlah tersebut, 39 kargo dialokasikan untuk dalam negeri dan 93 untuk ekspor.

Sementara Kilang Tangguh memproduksi 120 kargo. Perinciannya, 28 kargo untuk domestik dan sisanya untuk ekspor.

Jika ditotal, produksi LNG dari Badak dan Tangguh tahun ini hanya sebanyak 252 kargo. Ini turun dibandingkan tahun lalu yang bisa 270 kargo.

(Baca: Produksi LNG Tahun Ini Turun 18 Kargo)

Penyebabnya  produksi turun karena salah satunya adalah berkurangnya pasokan gas dari Blok Mahakam. Penyebab lainnya adalah proses pemeliharaan Kilang Tangguh. "Kalau tidak ada perawatan bisa ambruk," ujar dia.

Reporter: Anggita Rezki Amelia