PT Perusahaan Gas Negra (PGN) Tbk menargetkan proyek pipa Duri-Dumai, Riau bisa mengalirkan gas ke Kilang Dumai, pada April mendatang. Proyek ini masih dalam tahap penyambungan pipa dari Kilang Pertamina Refinery Unit I di Dumai.
Direktur Infrastruktur PGN Dilo Seno Widagdo menyatakan setelah proyek ini rampung, PGN akan melakukan intrekoneksi pipa gas dari Dumai ke Medan, Sumatera Utara. "Sekarang tinggal ingin menyambungkan lagi refinery unit yang ada di Dumai," kata Dilo, di Jakarta, Jumat (11/1).
Alokasi gas untuk proyek pipa ini sebesar 37 MMSCFD. Pasokan gasnya berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips.
Gas ini sebagaian untuk memenuhi kebutuhan kilang milik PT Pertamina (Persero) di Dumai. Kilang minyak Dumai membutuhkan gas sekitar 50 MMSCFD. Pipa tersebut memiliki diameter 24 inch dan memiliki panjang 67 kilometer.
Proyek pipa gas ini juga untuk memenuhi kebutuhan industri di Riau. Kemudian, kebutuhan pelabuhan, dan industri petrokimia dalam rangka mendorong nilai tambah ekonomi daerah, nasional serta daya saing industri.
Nilai investasi proyek tersebut diperkirakan US$ 52,2 juta atau sekitar Rp 705 miliar. Proyek ini menyerap tenaga kerja hingga 400 orang pada masa konstruksi.
Sedangkan, untuk tahun ini perseroan mulai fokus untuk menyambungkan pipa yang dimiliki oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) Tbk. Untuk proyek ini diperkirakan menelan dana sebesar US$ 400 juta.
Proyek ini dilakukan mulai dari Aceh hingga Lampung. Untuk mencapai itu, pihaknya harus menyambungkan pipa gas dari Dumai, Riau-Medan, Sumatara Utara.
(Baca: Tiga Proyek Pipa Gas Selesai Tahun Ini)
Lalu, interkoneksi pipa gas dari Purwakarta-Cirebon Jawa Barat, yang memiliki panjang sekitar 60-80 km. Lalu, Cirebon-Semarang, Jawa Tengah. Panjang pipa tersebut sekitar 300-400 km. Menurut Dilo, pipa gas di wilayah tersebut belum terkoneksi.