Kilang Cilacap Terganjal Perbedaan Hitungan Aset

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
10/12/2018, 18.45 WIB

Pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah hingga kini masih menghadapi kendala. Salah satunya adalah mengenai perhitungan nilai aset yang akan dimasukkan ke dalam perusahaan patungan dengan Saudi Aramco.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan perbedaan perhitungan itu membuat belum terbentuknya perusahaan paturan tersebut. "Jadi sekarang ini kami ada sedikit masalah nilai valuasinya. Ada sedikit perbedaan metodologi perhitungannya," ujar dia di Jakarta, Senin (10/12).

Proyek kilang Cilacap menjadi sorotan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, di sela-sela pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina, awal bulan ini. Salman sempat menggelar pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang salah satunya membahas kilang tersebut.

Pangeran Muhammad bin Salman atau yang sering disebut MBS itu meminta pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan kilang senilai US$ 6 miliar tersebut. Kalla mengatakan, kendala berada di RI yang belum menyiapkan lahan. "Mereka minta dipercepat untuk dimulai," kata Kalla dalam laman Wapresri.go.id, Senin (3/12).

September lalu, Pertamina telah mengirimkan surat kepada manajemen Saudi Aramco untuk meminta kejelasan mengenai kelanjutan proyek kilang minyak di Cilacap. Seperti diketahui, Pertamina memiliki hak kelola mayoritas kilang Cilacap sebesar 55% sedangkan Saudi Aramco memiliki 45%.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso pada waktu itu mengatakan, Pertamina merasa nasib proyek tersebut digantung Saudi Aramco. Ini karena perusahaan asal Arab Saudi ini tidak kunjung memberi keputusan kelanjutan kemitraan kedua perusahaan.

Gigih mengatakan dalam surat tersebut Pertamina memberikan batas waktu kepada Saudi Aramco hingga pertengahan Oktober untuk memutuskannya. Jika hingga batas waktu itu, Saudi Aramco tak kunjung memutuskan, Pertamina tetap melanjutkan pembangunan Kilang Cilacap tanpa mereka.

Namun, Pertamina masih menunggu respons dari Saudi Aramco terlebih dulu."Kami konfirmasi ke sana dan kirim surat klarifikasi mengenai komitmen lanjut atau tidak. Kalau tidak, kami akan ambil keputusan akan sendiri atau cari partner yang lain," kata dia, Kamis (6/9).

(Baca: Bertemu Putra Mahkota Saudi, Wapres JK Ditagih Proyek Kilang Cilacap)

Hingga tenggat yang diberikan Pertamina habis pada akhir Oktober lalu, Saudi Aramco tak kunjung memberikan kejelasan. Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan belum ada keputusan dari Saudi Aramco mengenai kelanjutan kerja sama di kilang minyak di Cilacap. “Belum. Masih melakukan pertemuan dan pembahasan teknisnya,” kata dia di Jakarta, Rabu (31/10).