PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Pos Indonesia dalam distribusi elpiji dan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ini sebagai wujud sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dengan kerja sama itu, jalur distribusi akan makin banyak. “Selama ini kan terbatas hanya dengan disribusi yang dimiliki pertamina aja," kata dia, di Jakarta, Senin (26/11).
Kerjasama ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dan KAI yang dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro. Lalu, antara Pertamina dan Pos Indonesia yang dilakukan Direktur Utama Pertamina dan Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono.
Kesepakatan tersebut berisi mengenai kerjasama Pertamina dengan Pos Indonesia meliputi pemanfaatan jaringan gerai (outlet) pos untuk penjualan elpiji. Selain itu, penggunaan armada pos untuk mengantarkan produk Pertamina ke konsumen, serta memanfaatkan lahan-lahan Pos Indonesia untuk pembangunan SPBU.
Sementara itu, kerjasama dengan KAI, dilaksanakan berdasarkan butir kesepakatan yakni optimalisasi pengelolaan aset KAI untuk pembangunan SPBU ataupun unit bisnis lainnya. Lalu, peningkatan pengiriman BBM dan produk Pertamina lainya dengan menggunakan moda kereta api.
Ada juga kerja sama pengembangan usaha potensial lainnya. "Kerja sama antar BUMN merupakan manifestasi nyata dari sinergi dan persaudaraan BUMN," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan dengan jaringan yang sangat luas, perusahaannya tempat yang sangat strategis untuk penjualan produk Pertamina. Pos Indonesia mempunyai jaringan yang sangat luas yaitu lebih dari 4.800 Kantor Pos di Indonesia, dan lebih dari 4.300 diantaranya telah daring. Sedangkan jumlah titik layanannya (Point of Sales) mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantor Pos sendiri dan lebih dari 49 ribu berbentuk agen pos.
(Baca: Subsidi Elpiji Tahun Ini Terancam Membengkak)
Di samping itu melalui MoU tersebut akan dijajaki pemanfaatan lahan milik Pos Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai SPBU serta kerjasama lainnya yang akan disepakati bersama. “Pos Indonesia memiliki banyak aset potensial yang siap disinergikan kemanfaatannya dengan Pertamina," kata Gilarsi.