Pembangunan kilang minyak Tuban hingga kini belum bisa terealisasi. Salah satu kendalanya adalah lahan. Untuk itu, PT Pertamina (Persero) masih mengkaji untuk menentukan lokasi terbaik membangun kilang minyak tersebut.
Direktur Program KPPIP Rainier Haryanto mengatakan saat ini ada dua opsi lokasi pembangunan kilang Tuban yakni di Tuban dan di Asembagus, Situbondo yang keduanya berada di Jawa Timur. Adapun, lahan di Asembagus tersebut merupakan lahan milik PTPN XI dan XII dengan luas mencapai 807 hektare.
Saat ini Pertamina masih menyusun kajian lokasi lahan kilang tersebut dengan melibatkan pihak-pihak terkait untuk menentukan lokasi yang tepat."Studi perlu melihat secara keseluruhan," kata Rainier kepada Katadata.co.id, Kamis (15/11).
Menurut Rainier upaya pengkajian lokasi yang tepat ini dilakukan agar target operasi proyek kilang Tuban tetap sesuai rencana. Apalagi Pertamina menargetkan proyek kilang ini bisa beroperasi pada 2024.
Permasalahan lahan kilang Tuban juga menjadi sorotan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Mengutip situs resmi Kementerian ESDM, pemerintah awalnya menetapkan lokasi pembangunan proyek Kilang di Tuban Jawa Timur.
Pertimbangan memilih Tuban tersebut sudah berdasarkan kajian dan pertimbangan yang menyeluruh, baik lokasi, topografi, juga pertimbangan studi kebumian. Tuban secara historis merupakan daerah yang minim terkena bencana alam seperti gempa dan tsunami.
Namun, Jonan menyatakan kerap mendapat laporan masalah pembebasan lahan yang tidak mudah untuk proyek anyar tersebut. Agar permasalah lahan cepat terselesaikan, Jonan pun meminta Pertamina membentuk tim untuk menyelesaikan masalah lahan itu.
"Coba Ibu Direktur Utama PT Pertamina kirim tim lagi, coba dicek lagi, kalau bisa cepat. Jika tidak bisa diselesaikan terpaksa harus pindah lokasi pembangunan kilangnya," kata Jonan mengutip situs Kementerian ESDM, Kamis (15/11).
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang Tuban berkisar 800 hektare. Pembebasan lahan ini masih jadi kendala. Lahan tersebut sebagian merupakan lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup seluas 350 hektar, dan sisanya milik masyarakat.
Namun menurut Nicke, Pertamina sangat berkeinginan kuat untuk membangun kilang di Tuban karena dilokasi tersebut sudah ada Kompleks Petrokimia sehingga dapat diintegrasikan. Adapun rencana pembangunan kilang di Tuban ini sudah direncanakan sejak tahun 2016.
(Baca: Pertamina Susun Kajian Cari Lokasi Terbaik Bangun Kilang Tuban)
Proyek kilang ini berkapasitas sebesar 300 ribu barel per hari. Pembangunan kilang Tuban oleh Pertamina dan Rosneft ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar US$ 15 Miliar.