Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya untuk mencari cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru di Indonesia. Setidaknya ada tiga strategi Kementerian ESDM untuk mengembangkan lapangan migas baru di Indonesia.

Upaya pertama menurut Wakil Menteri ESDM adalah dengan menggratiskan akses data wilayah kerja migas untuk investor dan akan dibayar setelah menang lelang. Sebelumnya, pembukaan data migas pada saat lelang blok migas dikenai biaya maksimal sebesar US$ 80 ribu.

Dengan upaya itu harapannya, banyak blok migas yang laku dilelang. "Kalau blok terjual, ada harapan penemuan discovery lapangan-lapangan baru. Kalau penyajian data memakai cara lama, saya pesimis dapat lapangan baru," ujar Arcandra di Jakarta, Kamis (15/11).

Kedua, pemanfaatan maksimal dana dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang disetor kontraktor blok migas. Ini merupakan terobosan baru dari Kementerian ESDM bagi setiap kontrak migas yang  berakhir kontraknya. Jadi, dana KKP tersebut sebagai kewajiban yang harus dipenuhi kontraktor selama lima tahun pertama untuk kegiatan eksplorasi.

Tercatat per 31 Oktober lalu, telah terkumpul US$ 1,3 miliar dana KKP untuk delapan tahun ke depan. Targetnya hingga akhir tahun ini jumlah dana KKP yang terkumpul menjadi US$ 2 miliar.

Dengan dana KKP, kontraktor bisa melakukan kegiatan eksplorasi di blok yang telah diberi perpanjangan kontrak maupun di wilayah terbuka di sekitar blok tersebut. Kegiatan eksplorasinya terdiri dari kegiatan seismik hingga pengeboran. "Makanya kami perkenalkan KKP. Selama ini kan itu belum ada, kalau kontraktor tidak komitmen, dana itu diambil oleh pemerintah,"ujar dia.

Ketiga, pemakaian kontrak gross split. Arcandra mengklaim dengan terobosan kontrak tanpa cost recovery (penggantian biaya operasional) itu, pemerintah berhasil memperoleh pemenang lelang blok migas sejak 2017. Padahal pada 2014 hingga 2015 tidak ada blok yang laku dalam lelang.

Tahun lalu Kementerian ESDM melelang blok migas pertama kali dengan gross split pada 2017, dari lelang itu berhasil diperoleh lima pemenang blok migas. Tahun ini ada enam pemenang lelang. " Blok kami sudah laku 11. Ini kenyataan, mau bukti apa lagi. Saya targetkan sampai akhir tahun ini ada 10 blok migas yang akan menggunakan gross split,"ujar Arcandra.

(Baca: Empat Tahun Jokowi-JK, Investasi Sektor Energi Terus Turun)

Menurut Arcandra, gross split mampu mendongkrak animo investor untuk mengikuti lelang blok migas. Bahkan Arcandra mengaku ada beberapa negara Asia yang tertarik dengan sistem gross split yang diterapkan di Indonesia. Sayang ia tidak mau mendetailkan nama-nama negara tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan saat ini ada lima area migas baru yang nantinya akan dijadikan kandidat untuk dilelang menjadi wilayah kerja migas.  Lima area itu adalah West Singkawang, Banyumas Basin, Boka, West Agasts dan Kutai Basin.  Lima area tersebut terindikasi memiliki potensi cadangan gas.