Cadangan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia selama sebulan terakhir naik 2%. Penyebabnya, adalah persetujuaan proposal pengembangan (Plan of Development/PoD) beberapa lapangan migas. 

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), hingga Oktober 2018, cadangan migas Indonesia mencapai 660  juta BOE. Periode September 2018, hanya 647 juta BOE.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan tambahan cadangan itu karena PoD South Gelam dan X-Ray telah disetujui. Sehingga, saat ini ada 38 PoD.   

Alhasil dengan adanya tambahan dua PoD tersebut maka total PoD yang telah disetujui hingga Oktober 2018 adalah 38 PoD. “Dengan estimasi tambahan cadangan 660 juta BOE, " kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (14/11).

Dari 38 PoD, yang berkontribusi cadangan paling besar adalah Lapangan Merakes di Blok Muara Bakar, Kalimantan Timur dan Lapangan Asap, Kido, Merah di Blok Kasuri Papua Barat.  Dua PoD tersebut menyumbang cadangan migas sebesar 416 juta BOE. 

Sampai akhir tahun ini, SKK Migas menargetkan ada total 45 PoD Migas yang akan disetujui. Total perkiraan tambahan cadangannya sebesar 834 juta BOE. 

(Baca: Lifting Migas Kuartal III Belum Capai Target, Cost Recovery Sudah 87%)

Dengan adanya persetujuan 45 PoD sampai akhir tahun itu, SKK Migas memperkirakan rasio penggantian cadangan migas (Reserve Replacement Ratio/RRR) hingga akhir tahun ini akan melampaui target, yakni mencapai 107%.  "Insyaallah akhir tahun ini IRR akan di atas 100%, "kata Wisnu.