PT Minarak Brantas Gas optimistis bisa segera memproduksi Blok Banyumas. Blok ini baru diperoleh perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie pada lelang tahap dua yang dibuka Agustus dan diumumkan Senin (22/10).
Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Faruq Adi Nugroho mengatakan setelah memenangkan lelang tersebut, perusahannya akan melakukan survei seismik untuk mengetahui potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas). “Kami seismik sebentar, sudah bisa langsung produksi,” kata dia di Jakarta, Senin (22/10).
PT Minarak Brantas Gas ini merupakan salah satu anak usaha Lapindo Brantas Inc. Lapindo Brantas juga baru saja mendapatkan perpanjangan Blok Brantas di Jawa Timur.
Sementara itu, untuk Blok Banyumas, Minarak memiliki komitmen pasti selama tiga tahun pertama sebesar US$ 4 juta. Dana itu akan digunakan untuk survei geologi dan geofisika (G&>) dan pemboran satu sumur eksplorasi. Adapun bonus tanda tangannya sebesar US$ 500 ribu.
Faruq mengatakan alasan mengambil Blok Banyumas karena tempat kelahirannya. “Tidak apa-apa ya membangun tanah lahir sendiri,” ujar dia.
Menurut Faruq, potensi yang ada di Blok Banyumas ada minyak dan gas bumi. Potensi untuk gasnya sebesar 50 MMscfd. Sedangkan potensi cadangan migas sekitar 45 MMBOE.
Gas hasil produksi blok ini, nantinya akan dijual ke pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Kan ada PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Gas,” ujar dia.
(Baca: Dari Enam Blok Migas Dilelang, Hanya Dua yang Laku)
Blok ini terletak di daratan Jawa Tengah-Jawa Barat. Total areanya mencapai 3,611.98 kilometer persegi (km2).