Produksi gas bumi Indonesia tahun lalu menjadi yang terendah sepanjang tujuh tahun terakhir. Ini terungkap dalam hasil kajian British Petroleum (BP) Statistical Review of World Energy edisi ke 67.
Dalam dokumen anyar itu, produksi gas Indonesia tahun lalu tercatat hanya sebesar 58,4 juta tonnes oil equivalent (toe). Ini turun 3,6% dibandingkan 2016 lalu yang mencapai 60,8 juta toe.
Jika ditarik ke belakang, produksi gas alam Indonesia, mencapai titik tertinggi sepanjang tujuh tahun terakhir itu pada tahun 2010. Saat itu, produksinya mencapai 74,8 juta toe.
Lalu tahun 2011 turun menjadi 71,1 juta toe. Tahun 2012 turun lagi menjadi 67,3 juta toe. Sementara itu pada 2013 menjadi 66,7 juta toe. Setahun berikutnya, 65,7 juta toe pada 2014. Setelah itu turun lagi produksinya menjadi 65,5 juta toe pada 2015.
BP Group Chief Economist Spencer Dale mengatakan harus ada terobosan untuk meningkatkan produksi dan cadangan gas. Apalagi, konsumsi gas alam di Indonesia tahun 2017 meningkat 2,6% dibandingkan 2016.
Tahun 2016, konsumsi gas alam di Indonesia 38,3 billion cubic metres (bcm). Sementara itu, tahun 2017 meningkat menjadi 39,2 bcm.
Selain itu BP juga mencatat penggunaan energi Indonesia tahun lalu. BP mencatat penggunaannya meningkat dibandingkan 2016. Tahun lalu penggunaan energi di Indonesia mencapai 175,2 juta ton setara minyak (mtoe). Tahun 2016, hanya mencapai 167,4 juta mtoe.
Konsumsi tertinggi berasal dari minyak sebesar 77,3 juta mtoe. Lalu disusul konsumsi batu bara sebesar 57,2 juta mtoe. Kemudian gas alam sebesar 33,7 juta mtoe, energi dari air sebesar 4,2 juta mtoe dan energi baru terbarukan sebesar 2,9 juta mtoe.
Menanggapi hasil kajian BP itu, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin mengatakan di masa depan konsumsi gas akan meningkat. Ini seiring dengan visi misi pemerintah menggunakan energi bersih, salah satunya dengan menggunakan gas.
Jaffee juga melihat akan ada peluang bisnis gas di Indonesia yang besar ke depan. Apalagi kini banyak proyek proyek migas berbasis gas tengah dikembangkan oleh kontraktor migas.
(Baca: Ini Proyek Baru Penopang Lifting Gas Bumi Indonesia di Masa Depan)
Untuk itu agar proyek gas di dalam negeri terus berkembang, pihaknya tidak akan segan membantu investor untuk berinvestasi di proyek hulu migas tanah air. "Komitmen kami untuk bantu investor, make it easy investasi di Indonesia," kata Jaffee.