Penjualan listrik selama sembilan bulan terakhir meningkat. Ini karena bagian pemasaran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) bekerja maksimal.
Kepala Niaga PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan sejak Januari sampai September 2018 konsumsi listrik PLN sudah mencapai 171,6 terawatt hours (TWh). Ini meningkat 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 163,58 twh. “Ini menunjukkan hal yang positif," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (12/10).
Menurut Yuddy, bagian pemasaran PLN memang sangat proaktif mencari pelanggan. Bahkan, kini PLN tidak lagi hanya menunggu pelanggan yang memasang listrik.
Namun, konsumsi listrik PLN selama sembilan bulan terakhir itu baru 71% dari target tahun ini. Adapun, target PLN tahun 2018 adalah 239 TWh.
Yuddy berharap hingga akhir tahun bisa mencapai target penjualan yang ditargetkan. "Kita tetap berusaha semaksimal mungkin," kata dia.
PLN juga menyiapkan beberapa cara untuk mencapai target tersebut. Di antaranya memanfaatkan agenda besar yang dilakukan Indonesia tahun ini seperti rapat tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank di Bali.
Kemudian, berharap pada proyek konstruksi. Untuk menopang itu, PLN menyediakan alat penampung listrik (power bank) yang lebih fleksibel dalam pengisian daya dan bisa digunakan untuk keperluan luar ruangan.
(Baca: Tarif Listrik Tak Naik Hingga Akhir Tahun)
Salah satu contoh power bank yang disiapkan PLN dalam bentuk mobil. Kapasitasnya sekitar 250 KiloVolt Ampere (kVA).