Anak Usaha AKR Mulai Bangun Tangki BBM Tambahan di Tanjung Priok

Donang Wahyu|KATADATA
Tangki penyimpanan BBM milik PT.AKR. AKR memiliki 51% saham PT Jakarta Tank Terminal.
5/10/2018, 17.06 WIB

PT Jakarta Tank Terminal mulai menjalankan proyek penambahan kapasitas tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanjung Priok, Jakarta Utara atau disebut Jakarta Tank Terminal Fase 2A. Adapun, PT Jakarta Tank Terminal merupakan perusahaan patungan PT AKR Corporindo Tbk dan Royal Vopak.

Mulainya proyek tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan pada Kamis (4/10).
"Terminal yang beroperasi selama 7 tahun terakhir ini sekarang memperluas kapasitas penyimpanannya dengan dimulainya pembangunan fase 2A," ujar Direktur AKR, Haryanto Adikoesoemo berdasarkan keterangan resminya, Jakarta, dikutip Jumat (5/10). 

Dengan adanya proyek tersebut, JTT akan menambah delapan tangki dengan total berkapasitas 100.000 cbm. Tangki itu nantinya akan dipakai menampung bensin dan biofuels.

Dengan tambahan itu, harapannya kapasitas JTT meningkat dari 250,025 CBM menjadi lebih dari 350,000 CBM. Tujuannya, untuk mempersiapkan program perluasan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti, bensin dan Biodiesel. 

Adapun, pemerintah tidak hanya mewajibkan campuran minyak sawit ke Solar subsidi, tapi juga yang nonsubsidi. "Ekspansi ini juga akan memiliki fasilitas pencampuran Biofuel dalam rangka mematuhi kebijakan Pemerintah Indonesia terkait penerapan pencampuran B20 dan FAME untuk semua bahan bakar," kata Haryanto.

(Baca: Enam Badan Usaha Diduga Melanggar Implementasi B20)

JTT menunjuk PT Tripatra Engineers & Constructors sebagai kontraktor dalam proyek tersebut, dan diharapkan dapat selesai pada akhir 2019. Sedangkan, pada proyek sebelumnya, yaitu Jakarta Tank terminal Fase 1 dibutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan proyeknya. 

Sebagai informasi, Royal Vopak adalah perusahaan penyimpanan tangki independen, yang mengoperasikan terminal global yang berada di lokasi perdaganmgan utama. Vopak dapat mengirimkan produk mulai dari BBM, bahan kimia, gas dan Liquefied Natural Gas (LNG )hingga biofuel dan vegoils.