Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjanjikan listrik di Donggala dan Palu, Sulawesi akan pulih dalam tiga hari ke depan. Sejak gempa di Donggala, dan tsunami di Palu Jumat (28/9), aliran listrik kedua daerah masih terganggu.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan telah mengirimkan tim dan barang-barang untuk kebutuhan listrik seperti genset. Dengan begitu, harapannya listrik bisa segera pulih. “Maksimum tiga hari dari hari,” kata dia di Jakarta, Senin (1/10).
Sebelumnya dari tujuh gardu induk di palu dan Donggala, hanya beroperasi dua. Dua gardu itu berkapasitas total 96,3 megawatt (MW).
Dari jumlah tersebut, perinciannya 1,3 MW untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) silain, dan 95 MW untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air di Poso. "Sekarang ini karena sisanya dua," kata Andy.
Sebelum terjadi gempa dan tsunami, neraca daya Palu dan Donggala 155 MW. Kemudian beban puncak 138 MW, dan cadangan 16,39 MW.
Adapun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengirimkan 22 genset yang telah dimanfaatkan untuk penerangan sejumlah posko. Lalu ada tambahan 10 genset dari Manado.
(Baca: Gempa Palu, Pertamina Prioritaskan Solar ke Genset PLN dan Rumah Sakit)
Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN, Syamsul Huda berharap mobil pengangkut genset lainnya bisa segera tiba di Palu dan Donggala. Ini untuk mengatasi kendala listrik di lokasi gempa dan tsunami.
Adapun kondisi listrik di bandara dan pelabuhan saat ini sudah bisa menyala, "Baru sekarang nih, bandara dan pelabuhan baru bisa," kata Andy.