Pipa Gas yang Bocor di Lepas Pantai Cilegon Milik CNOOC

Katadata | Arief Kamaludin
ilustrasi pipa
9/7/2018, 19.55 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mengidentifikasi kebocoran pipa gas yang terjadi di Lepas Pantai Cilegon. Pemilik pipa ini yakni perusahaan asal Tiongkok, CNOOC.

Dalam keterangan resmi yang ditandatangani Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Soejaningsih, kebocoran pipa itu terjadi Senin (9/7) pukul 08.51 WIB. “Pemilik CNOOC SES Ltd,” dikutip Senin (9/7).

Secara kronologi, pada pukul 08.51 WIB terjadi penurunan tekanan di Sistem Ukur Gas (Gas Metering System/GMS) Cilegon dari 765 psig ke 19 psig. Dengan penurunan itu terindikasi ada kebocoran pipa dari kilang gas Pabelokan ke GMS Cilegon.

Pukul 09.00 WIB, dilakukan isolasi terhadap pipa yang menuju ke pabelokan dengan menutup katup (block valve) di lokasi pengiriman. Setengah jam kemudian, dari pemeriksaan visual di lepas pantai Cilegon jarak 1,5 kilometer (km) dari bibir pantai terlihat gelembung dan di sekitar lokasi kejadian terlihat adanya kapal yang melintas.

Pukul 09.35 WIB, tekanan menjadi 445 psig di lokasi pengiriman. Pukul 11.00 WIB tekanan sudah menjadi 100 psig dan semakin menurun di lokasi pengiriman.

Selain menutup katup, penanganan sementara yakni mengurangi tekanan sumur daerah mila-a, asti-a dan banuwati-a. Kemudian mematikan kompresor sumur di Zelda dan gas yang masih diproduksi dialihkan untuk dibakar (flaring).

Upaya lainnya yakni mengamankan area lokasi kejadian dengan radius 1 km dari titik gelembung dari nelayan dengan menurunkan TNI Angkatan Laut dan tim satuan pengamanan dari CNOOC. Tim CNOOC juga sudah mengirimkan tim selam dan DSV untuk melakukan investigasi penyebab kejadian tersebut.

CNOOC dan TNI Angkatan Laut  sedang mengidentifikasi kapal yang melintasi daerah terbatas pipa penyalur gas tersebut. Tim dari Kementerian ESDM pun akan menuju lokasi.

Menurut Kementerian ESDM kandungan gas di sana mencapai 95% dan 5% karbon dioksida (CO2); serta kecil kemungkinan terdapat kondensat. Dengan begitu potensi bahaya lingkungan sangat rendah, dan potensi bahaya terhadap masyarakat ditangani dengan mengamankan lokasi kejadian.

(Baca: PGN Pastikan Pipa Bocor di Bojonegara Bukan Miliknya)

Dampak kejadian itu, terdapat penurunan pasokan gas ke PLN dari awalnya 56 BBTUD menjadi 0 BBTUD. PLN dimungkinkan mendapatkan suplai dari PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (SSWJ I) maksimal 40 BBTUD.