Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menghitung jumlah  cadangan migas di Lapangan Asap, Merah dan Kido. Temuan dari tiga lapangan yang masuk proyek Kasuri ini akan menambah cadangan migas nasional.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan Lapangan Asap, Merah dan Kido ini merupakan satu dari yang disetujui pemerintah tahun ini. “Penambahan cadangan migas dari pengembangan lapangan Asap-Merah-Kido sekitar 270 MMBOE,” kata dia kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Tambahan dari Asap, Merah dan Kido ini membuat rasio penggantian cadangan migas nasional Reserve Replacement Ratio/RRR) menjadi 154%. Targetnya hanya 100%. 

Lapangan Asap, Merah dan Kido memang masuk dalam Blok Kasuri. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan persetujuan pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Kasuri, April tahun ini.

Genting Oil sebenarnya sudah mengajukan PoD di Blok Kasuri sejak awal tahun 2017. Akan tetapi, proposal Genting dikembalikan SKK Migas karena biaya yang diajukan perusahaan asal Malaysia dianggap terlalu mahal.

Saat itu, Genting mengajukan biaya pengeboran satu sumur pengembangan sebesar US$ 80 juta hingga US$ 85 juta. Sedangkan hitungan SKK Migas hanya US$ 30 juta. 

Rencananya, Blok Kasuri bisa menghasilkan gas sekitar 285 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pengeboran pertama mulai dilakukan pada 2013. Selain itu Genting menemukan cadangan gas baru dari 10 sumur eksplorasi tambahan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar pernah mengatakan sudah ada calon pembeli gas hasil produksi dari Blok Kasuri di Papua Barat. Perusahaan itu berasal dari Tiongkok. Hal ini ia temui setelah berkunjung ke Blok Kasuri beberapa waktu lalu.

(Baca: Arcandra Teken Persetujuan Pengembangan Blok Kasuri)

Perusahaan asal Tiongkok itu akan menyerap gas sebesar 170 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sayangnya, Arcandra urung menyebutkan nama perusahaan tersebut, termasuk harga gas tersebut.