ExxonMobil optimistis pangsa pasar bisnis pelumas di Indonesia terus meningkat. Ini seiring dengan kesepakatan pembelian PT Federal Karyatama (FKT), termasuk merek dagang pelumas Federal Oil.

Vice President Public & Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto belum menghitung secara pasti pangsa pasar yang bisa dikuasai perusahaannya. Yang jelas, itu akan memperbesar ‘sayap bisnis’ perusahaan asal Amerika Serikat itu. “Akan meningkat secara signifikan karena Federal punya pangsa pasar yang besar,” kata dia di Jakarta, Kamis (3/5).

Erwin juga mengungkapkan beberapa alasan membeli perusahaan tersebut. Pertama, pembelian itu akan melengkapi bisnis ExxonMobil di sektor pelumas. Ini karena selama ini, ExxonMobil hanya menggarap ceruk kendaraan roda empat melalui pelumas merek Mobil One. Sementara itu, Federal Oil memiliki pangsa pasar yang cukup kuat untuk sepeda motor.  

Alasan kedua mengakuisisi adalah saat ini adalah peluang yang cukup besar untuk bisnis pelumas. “Kami lihat pasar lubricant di Indonesia adalah salah satu yang berkembang sangat cepat di Asia Pasifik,” ujar dia. 

Adapun, ExxonMobil akan mengakuisisi merek dagang pelumas Oil dan pabrik pengolahan pelumas dengan kapasitas 700 ribu barel per tahun di Cilegon, Indonesia. Kemudian, jika disetujui pemegang saham, pemerintah serta peraturan akan mengambil alih 100% saham perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk beserta afiliasinya.

Sebagai informasi, 46% saham Mitra Pinasthika dipegang PT Saratoga Investama Sedaya. Mitra Pinasthika juga memiliki Presiden Komisaris Edwin Soryadjaya yang merupakan putra pendiri PT Astra International Tbk William Soeryadjaya.

PT Federal Karyatama merupakan didirikan tahun 1988. Perusahaan ini merupakan salah satu pemasok pelumas motor terdepan di Indonesia dengan jaringan distribusi skala nasional yang didukung oleh sekitar 40 penyalur, 3,200 Pusat Federal Oil, dan lebih dari 10,000 pengecer di seluruh Indonesia. 

Sementara itu, anak perusahaan ExxonMobil dan pendahulunya telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 120 tahun, dan sejak tahun 1979 telah berinvestasi lebih dari US$23 miliar. ExxonMobil memiliki lebih dari 500 karyawan di Indonesia, 95 persennya adalah putra-putri Indonesia. 

(Baca: Kunjungi Wapres JK, Petinggi Exxon Ungkap Rencana Investasi Baru)

ExxonMobil berharap seluruh transaksi bisa selesai kuartal III tahun 2018 atau bisa lebih cepat. “Akuisisi ini, serta merek dagang pelumas premium Mobil yang telah ada, akan membantu kami untuk terus berkembang dan memberi layanan terbaik kepada konsumen di Indonesia,” kata President ExxonMobil Fuels & Lubricants Company, Bryan Milton berdasarkan keterangan resminya.