Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas mencatat realisasi produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi (migas) selama Januari hingga Maret 2018 belum mencapai target. Penyebabnya adalah masih ada stok migas yang belum diambil dari terminal penampungan.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan selama tiga bulan pertama tahun 2018, realisasi lifting migas sebesar 1,89 juta barel setara minyak per hari (bsmph). Capaian ini baru 94% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Capaian ini juga lebih rendah dibandingkan realisasi lifting migas periode yang sama tahun lalu. Pada Januari-Maret 2017, lifting migas mencapai 1,94 juta bsmph. Padahal targetnya dipatok 1,96 juta bsmph.

Jika dirinci, lifting minyak Januari-Maret 2018 sebesar 750,6 ribu barel per hari (bph), 95% dari target APBN 2018. Adapun lifting gas selama tiga bulan terakhir mencapai 1,13 juta bsmph dari target 1,2 juta bsmph.

Menurut Wisnu lifting migas belum mencapai target lantaran masih ada stok di terminal penampung. Jumlah stok saat ini mencapai 9,5-10 Juta barel."Kami akan optimalkan program liftingnya, dan stock bisa minim," kata dia Rabu, (4/11).

Selain itu, SKK Migas juga mencatat sejumlah kinerja hulu migas selama tiga bulan terakhir. Diantararanya realisasi rasio penggantian cadangan migas (Reserve Replacement Ratio/RRR) sudah mencapai 36% dari target 100%.

Kemudian, realisasi pengembalian biaya operasi (cost recovery) selama tiga bulan terakhir sudah mencapai US$ 2,6 miliar atau 26% dari target APBN 2018 sebesar US$ 10,1 miliar. Angka ini masih belum final karena belum diaudit.

(Baca: Saya Mewakili Negara Berdagang, Cost Recovery Itu Abusive)

Sementara itu capaian investasi migas selama Januari-Maret 2018 mencapai US$ 2,4 miliar atau 17% dari target investasi 14,2 miliar pada tahun ini. Adapun selama tiga bulan terakhir penerimaan negara dari hulu migas sudah tembus US$ 3,9 miliar atau 33% dari target APBN 2018 sebesar US$ 11,9 miliar.

Reporter: Anggita Rezki Amelia