Jonan Ungkap Pertimbangan Lantik Enam Pejabat ESDM dan SKK Migas

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
28/3/2018, 17.28 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan pertimbangan  melantik enam pejabat terpilih di Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Salah satunya dasar enam pejabat terpilih itu adalah kompetensi yang dimilikinya.

Dalam pidatonya, Jonan mengatakan pelantikan tersebut sebagai upaya regenerasi pejabat yang berada di Kementerian ESDM. "Regenerasi ini atas dasar kompetensi bukan yang lain," kata dia di Jakarta, Rabu (28/3).

Salah satu pejabat yang dilantik adalah Akhmad Syakhroza sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM. Sebelumnya, Jonan mengangkat Syakhroza sebagai Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Tata Kelola dan Kelembagaan.

Kali ini, Jonan berpesan kepada Syakhroza untuk bekerja sesuai fungsi Irjen Kementerian ESDM sebagai konsultan internal. Artinya Syahkhroza harus bisa memperbaiki internal dan menjalin kerja sama dengan institusi lain seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau lainnya. “Saya tidak pernah mendengar Irjen menghambat pekerjaan," kata dia.

Pejabat lain yang dilantik hari ini adalah Djoko Siswanto menjadi Direktur Jenderal Migas.. Sebelumnya ia menjabat Deputi Pengendalian Pengadaan di SKK Migas. Dulu, Djoko juga sempat mengemban tugas menjadi Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas ketika era Sudirman Said menjadi Menteri ESDM.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan pemilihan Dirjen Migas  sudah sesuai dengan perundangan yang berlaku yakni melalui lelang. Dari 10 calon yang mendaftar, terpilih tiga calon yang diajukan ke Tim Penilai Akhir (TPA). "Hasilnya terpilih Pak Djoko Siswanto," kata dia.

Di tempat yang sama Djoko mengaku setidaknya ada tiga pekerjaan rumahnya dalam jangka pendek. Pertama, menjalankan kegiatan di sektor migas sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun ini. Kedua, mempermudah investasi di sektor hulu dan hilir migas. Dalam hal ini Djoko berupaya untuk memangkas perizinan dan aturan yang dianggap menghambat investasi migas.

Ketiga, menyelesaikan kontrak delapan blok migas yang akan berakhir kontraknya tahun ini. "Kalau bisa minggu depan selesai," kata Djoko.

(Baca: Jonan Lantik Djoko Siswanto Jadi Dirjen Migas)

Tugas dan Tantangan Pejabat Baru di Tahun Politik

Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyambut positif pelantikan pejabat di Kementerian ESDM saat ini. Djoko Siswanto juga dinilai berkompeten dan memiliki pengalaman di sektor migas. Apalagi Djoko pernah menjadi bagian dalam anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

Untuk itu Fahmi optimistis sektor migas akan lebih baik di tangan Djoko dan produksi bisa meningkat. "Saya yakin pak Djoko akan bisa hadapi masalah yang dihadapi dan bisa mendorong investor untuk investasi pada hulu migas tadi," kata Fahmy.

Joint Venture and PGPA Manager Ephindo Energy Private Ltd Moshe Rizal Husin juga menyambut positif pelantikan Djoko Siswanto sebagai Dirjen Migas. Djoko merupakan salah satu sosok yang berperan mendukung implementasi gross split pada blok migas nonkonvensional yang saat itu banyak pihak yang menentang. Jadi, diharapkan eksplorasi dan produksi bisa meningkat.


10 Kontraktor Migas dengan Lifting Minyak Terbesar 2017

Meski begitu, menurut Moshe, ke depan akan ada tantangan yang akan dihadapi Dirjen Migas baru ini. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik. "Tantangannya adalah kepastian hukum. Banyaknya perubahan struktural di lingkungan kementerian dan istana dikhawatirkan akan  mengubah kebijakan juga," kata dia.

Untuk itu ia menginginkan adanya kestabilan hukum dan regulasi. Tujuannya agar investor yakin untuk berinvetasi di sektor migas Indonesia.

Pendiri Refominer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan secara figur Djoko Siswanto tidak perlu diragukan lagi rekam jejak dan pengalamannya. Namun keputusan akan tetap ditangan Menteri ESDM yang kemungkinan dalam mengambil kebijakan tidak hanya mempertimbangkan teknis, tapi juga politis.

Alhasil tidak ada jaminan pemilihan figur yang tepat untuk Dirjen Migas dapat memperbaiki kondisi. “Bagaimanapun Dirjen kan harus menjalankan instruksi dari atasannya,” kata Pri.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengingatkan bahwa Dirjen Migas yang dilantik hari ini memiliki tugas penting yakni memperbaiki iklim investasi migas. Ini karena saat ini masih ada anomali. Secara keseluruhan iklim investasi Indonesia cenderung baik, tapi tidak di sektor migas.

Untuk Irjen Kementerian ESDM yang dilantik hari ini, Satya berharap kinerja pengawasan internal ESDM semakin membaik. Agar Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri ESDM tidak saling bertabrakan.

Tak hanya Djoko Siswanto dan Akhmad Syakhroza yang dilantik hari ini. Pejabat lain adalah Irjen Pol. (Purn)  E. Widyo Sunaryo sebagai Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Ada juga Ediar Usman yang menjadi Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Kemudian Muhammad Wafid Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara.

Reporter: Anggita Rezki Amelia