PT Saka Energi Indonesia berencana mengebor beberapa sumur di Lapangan Fasken, Amerika Serikat tahun ini. Tujuannya untuk meningkatkan produksi gas serpih (shale gas) di tahun 2018.
Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan, tahun ini perusahaannya menargetkan ada peningkatan produksi shale gas sebesar 10%. “Setidaknya ada 12 sumur yang akan dibor di Fasken,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Senin (26/3).
Awal tahun ini, produksi dari lapangan yang terletak di Webb County, Texas bagian Selatan, Amerika Serikat itu sudah mencapai 200 MMSCFD. Padahal saat Saka Energi masuk ke Fasken Juli 2014 lalu, produksi gas lapangan itu hanya 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Lapangan Fasken diperkirakan memiliki kandungan shale gas sekitar 1 triliun cubic feet gas (TFC). Infrastruktur pipa gas yang mendukung lapangan ini memiliki kapasitas hingga 250 MMSCFD dan dapat melalui kilang LNG yang ada di Texas.
Meningkatnya jumlah produksi gas tersebut sejalan dengan kegiatan eksplorasi sumur baru yang terus dilakukan Saka Energi di Blok Fasken. Pengeboran itu dilakukan bersama mitranya Swift Energi. Saka Energi terlibat langsung dalam proses shale gas di blok tersebut karena investasi langsung pada lapangan gas dan bukan pembelian sebagian saham Swift Energy.
Hal ini sejalan dengan tujuan investasi Saka di blok ini yaitu menguasai teknologi proses manufaktur dalam eksploitasi serta menyediakan sumber energi bagi kebutuhan Indonesia kedepan. "Dengan menjadi perusahaan nasional yang pertama kali melakukan pengeboran sampai produksi di Amerika Serikat, kami sama saja menancapkan bendera Indonesia di industri hulu migas Amerika," kata Tumbur.
Secara keseluruhan, Saka Energi memiliki 10 hak partisipasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. Delapan dari 11 blok tersebut sudah berproduksi yaitu Blok Muara Bakau, Bangkanai, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muria, Sanga-Sanga, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat.
(Baca: Naik 67%, Produksi Migas Saka Energi Sudah Lewati Target)
Sementara tiga blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena masih dalam tahap eksplorasi yakni Blok South Sesulu, West Bangkanai, dan Wokam II. Perseroan juga baru saja memenangkan Blok Pekawai dan Blok West Yamdena.