PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersiap mengebor sumur pengembangan di Lapangan SP, Blok Offshore North West Java (ONWJ). Tujuannya meningkatkan dan mempertahankan produksi minyak dan gas bumi/migas di blok tersebut.
Direktur Pengembangan PHE Afif Saifudin mengatakan perusahaan makin agresif melakukan pengeboran seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia. Di lapangan SP, rencananya akan dibor tiga sumur pengembangan. "April baru bisa melakukan pengeboran,"kata dia akhir pekan lalu.
Saat ini PHE masih menginstalasi anjungan SPA untuk pengeboran sumur tersebut. Adapun pipa penyalur bawah laut sepanjang 11,3 km sudah terpasang lebih dulu. Pipa bawah laut ini berfungsi untuk menyalurkan produksi gas dari Anjungan SPA ke fasilitas Bravo Flowstations.
Di fasilitas itu gas dari Lapangan SP akan diproses sebelum dijual. Gas dari proyek ini nantinya akan disalurkan untuk kebutuhan domestik.
Proyek Lapangan SP ini diharapkan bisa mulai berproduksi pada September 2018. Investasi proyek ini ditaksir mencapai US$ 92,7 juta.
Adapun puncak produksinya ditargetkan sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan tahun 2018, PHE ONWJ menargetkan produksi minyak 32.300 barel per hari (bph) dan gas 123,5 mmscfd.
Afif berharap produksi dari Lapangan SP ini nantinya akan berkontribusi untuk meningkatkan produksi gas PHE. Apalagi selama Januari-Februari 2018, realisasi produksi migas PHE belum mencapai target.
Selama dua bulan pertama tahun ini, produksi minyak masih di bawah target yang ditetapkan yakni 70,41 ribu bph. "Januari - Februari 2018 sudah 63 ribu bph," kata dia di Jakarta, Jumat (23/3).
(Baca: PHE ONWJ Mulai Garap Lapangan Baru Senilai Rp 1,2 Triliun)
Begitu juga gas, selama dua bulan terakhir produksi gas PHE baru sebesar 723 mmscfd. Padahal target produksi gas tahun ini 771 mmscfd.