PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN akan membuka lelang pembangunan infrastruktur gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk kelistrikan di Papua. Targetnya lelang tersebut bisa dibuka tahun ini.
Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan proyek infrastruktur di timur itu terdiri dari kapal pengangkutan, fasilitas penyimpanan (storage) dan fasilitas regasifikasi berupa mini Liquifed Natural Gas (Mini LNG). Dengan demikian mampu menekan biaya produksi pembangkit berbahan bakar gas.
Lelang ini nantinya akan dibagi menjadi beberapa klaster. “Lelang di Papua ada lima lokasi yang nanti akan menggunakan mini LNG, yang ditender itu kapal, pengangkutannya kemudian fasilitas storage dan regasifikasi," kata dia di Jakarta, Kamis (23/3).
Iwan masih belum bisa memastikan nilai investasi dari proyek LNG tersebut. Harapannya proyek LNG itu dapat membuat harga gasnya menjadi lebih murah di bawah US$ 4 per mmbtu.
Sementara itu pada pertengahan tahun ini, PLN akan mengumumkan pemenang tender untuk beberapa proyek LNG yang sudah dibuka PLN sebelumnya. Diantaranya pengumuman pemenang lelang proyek pengangkutan dan fasilitas penyimpanan terapung (FSRU) di Gorontalo.
Selain itu pihaknya akan mengumumkan pemenang lelang dari proyek fasilitas gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Indonesia Tengah. Pada proyek ini tersisa satu konsorsium yakni PT Pertamina (Persero), Engie dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk/PGN.
(Baca: PGN Berpeluang Gandeng PLN Bangun Infrastruktur Gas di Indonesia Timur)
Namun Iwan belum bisa memastikan apakah konsorsium tersebut bisa menang dalam lelang itu. "Kami berharap sih jadi kalau memenuhi syarat semuanya dan tidak ada alternatif. Namun, saya tidak bisa memastikan," kata dia.