PT Jawa Satu Power menunjuk konsorsium General Electric/GE, Samsung C&T, dan PT Meindo Elang Indah menjadi kontraktor rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap/PLTGU Jawa-1. Nilai kontrak yang diberikan perusahaan konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation itu mencapai US$ 900 juta.
Penandatanganan kontrak kerjasama disaksikan oleh Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso dan President & CEO GE Power Russell Stokes. “Sebagai BUMN energi, Pertamina bangga bisa mendukung upaya elektrifikasi di Indonesia,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Kamis (15/3).
PLTGU Jawa-1 diperkirakan beroperasi pada pertengahan tahun 2021. Ketika beroperasi, pembangkit ini mampu menambah pasokan listrik sekitar 1.760 MW ke dalam jaringan listrik nasional, atau setara dengan pasokan ke 11 juta rumah di Indonesia.
PLTGU Jawa-1 ini aakan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi combined cycle terbesar di Indonesia. "Pembangkit listrik tenaga gas uap ini merupakan tonggak penting bagi Perseroan pada bisnis pembangkit listrik berbasis energi bersih”, kata Gigih.
Presiden Direktur Jawa Satu Power Ginanjar mengatakan PLTGU Jawa-1 akan menjadi pembangkit dengan konfigurasi blok tunggal gas combined cycle terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, pembangkit ini akan menggunakan turbin gas kelas HA efisiensi tinggi dari GE.
Dengan begitu, menurut Ginanjar, Jawa-1 akan menjadi salah satu turbin gas yang paling efisien di Indonesia. “Ini guna menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan, untuk jaringan Jawa-Bali," ujar Ginanjar.
(Baca: Demi Negara, Pertamina-PLN Teken Kontrak Listrik Proyek Jawa 1)
Selain penunjukkan konsorsium EPC, Jawa Satu Power juga menandatangani perjanjian jasa servis dengan GE Power Services. Perjanjian tersebut akan berjalan selama 25 tahun.