Saham PGN Naik 7% Sejak Direktorat Gas Pertamina Bubar

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
15/2/2018, 19.42 WIB

Saham PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) meningkat sekitar 7,2% menjadi Rp 2.530 dalam dua pekan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membubarkan Direktorat Gas PT Pertamina (Persero).

Analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan dengan tidak adanya Direktorat Gas, maka bisnis gas Pertamina akan dikendalikan PGN. Apalagi dengan adanya rencana pembentukan induk usaha (holding) minyak dan gas bumi/migas. “Menandakan bisnis gas Pertamina akan di bawah PGAS,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (15/2).

Analis Launtandhana Securindo Krishna Setiawan juga menilai peningkatan saham PGAS ini berkaitan dengan rencana holding dan pembubaran Direktorat Gas Pertamina. Dengan membubarkan direktorat yang dibentuk tahun 2012 ini, maka jalan pembentukan holding semakin terbuka lebar. Apalagi dalam skema holding, PT Pertamina Gas, yang merupakan anak usaha Pertamina akan diakuisisi PGN. 

Hal tersebut tentu membawa sentiment positif para pemegang saham PGAS. ”Karena ekspektasinya Pertagas akan menjadi aset PGAS,” ujar Krishna.

Analis Royal Investum Sekuritas Wijen Ponthus juga menyatakan hal yang sama. Pembubaran itu membuat kepastian adanya holding. “Karena (PGAS) sudah pasti gabung Pertamina," ujar dia.

Isu holding ini memang sempat membuat naik turun saham PGAS. Sehari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dilaksanakan pada 25 Februari lalu, saham PGAS menyentuh angka Rp 2690 pada penutupan perdagangan.

Hasil RUPS-LB yang belum membuahkan holding  karena masih menunggu Peraturan Presiden (PP) juga sempat membuat saham PGAS terkoreksi. Bahkan menyentuh level terendah yakni Rp 2340 pada 9 Februari lalu.

Namun, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memiliki pandangan yang berbeda. Artinya kenaikan harga saham PGAS hari ini bukan karena pembubaran Direktorat Gas Pertamina.

Hari ini, saham PGAS melejit karena ada rencana perusahaan memperluas jaringan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Papua Barat. "Kalau saya cek, ada kaitannya dengan rencana ekspansi dia," ujar dia.

(Baca: Kementerian BUMN Hapus Direktorat Gas Pertamina)

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memang mengumumkan adanya ekspansi usaha pengembangan jaringan gas bumi di Papua dengan menggandeng PT Papua Doberai Mandiri (Padoma). “Kerja sama dengan Padoma ini tidak hanya dengan PGN saja, tapi juga dengan para anak usaha PGN lainnya seperti penyediaan layanan jaringan telekomunikasi kabel serat optik, solusi bidang engineering, SPBG, pengeloaan aset/properti dan lainnya,” kata Direktur Komersial PGN, Danny Praditya berdasarkan keterangan resminya, Kamis (15/2).