Pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengalami perombakan. Kali ini perombakan terjadi di lingkungan pejabat eselon dua, tiga dan empat.
Adapun jumlah yang dilantik hari ini mencapai 85 orang. Ini terdiri dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Migas,Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Minerba, Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Perinciannya adalah eselon II sebanyak tiga orang. Kemudian eselon II ada 38 orang. Sedangkan perombakan eselon IV paling banyak, hingga 44 orang.
Menteri ESDM Ignasius Jonan berharap pejabat yang dilantik itu tidak boleh menerima titipan dari pihak mana pun, karena bisa mencederai integritas. "Saya orangnya kalau ada yang menitip, tidak mau," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (15/2).
Titipan yang dimaksud Jonan adalah regulasi yang akan dibuat. Titipan itu membuat aturan tidak sesuai dengan keinginan pemerintah dan membuat dunia usaha sulit.
Salah satu contohnya adalah jasa katering di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas). Untuk membuka usaha katering di Ditjen Migas tidak perlu surat keterangan terdaftar seperti yang ada saat ini.
Jadi, ke depan, pejabat Kementerian ESDM ini harus membuat peraturan dan perizinan yang memudahkan iklim investasi. Dengan begitu, investasi akan meningkat. Ujungnya dapat berpengaruh terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Jonan pun mengingatkan pejabat di Kementerian ESDM untuk dapat meningkatkan kinerja. "Kalau tidak mampu lagi ini dipindah atau diganti," kata dia.
Pada kesempatan itu Jonan juga mengatakan ke depan akan ada pelantikan Direktur Jenderal Migas dan Inspektur Jenderal Kementerian ESDM dengan masa jabatan tiga tahun. Pelantikannya direncanakan akan dilakukan bersamaan.
(Baca: Lelang Jabatan Dirjen Migas Menyisakan Empat Kandidat)
Pengangkatan dua pejabat eselon satu itu kemungkinan yang terakhir dilakukan Jonan. "Setelah itu tidak ada lagi pengangkatan, kecuali ada masalah mendesak dan hal lainnya," ujar Jonan.