Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menyelesaikan  hasil tes pengeboran sumur di blok Abar, Jawa Barat. Dari hasil tese tersebut, sumur bernama Karunia X-1 yang telah dibor itu ternyata bisa memproduksi gas bumi.

Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono Hadi mengatakan dari empat lapisan yang diuji pada sumur tersebut, salah satu lapisan sumur ditargetkan dapat menghasilkan gas sebesar 27 juta hingga 28 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Lapisan ini merupakan hasil yang paling bagus dibandingkan tiga lapisan lainnya. “Hasilnya gas,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (22/1).

Meski bisa menghasilkan gas, Gunung belum bisa memprediksi jumlah pasti mengenai potensi cadangan potensial (2C) yang dihasilkan sumur tersebut. Ini karena PHE menghitung potensi tersebut bersama SKK Migas.

PHE juga masih mengevaluasi secara komprehensif mengenai potensi itu. Kemudian dilanjutkan dengan pemboran delineasinya. Pemboran deliniasi merupakan pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya.

Atas dasar itu, Gunung belum mengetahui secara pasti proses komersialisasi dari blok tersebut. Itu karena menunggu hasil evaluasi dan persetujuan SKK Migas. "Tergantung dari hasil evaluasi perhitungan sumber daya sumur Karunia-1 dan persetujuan dari SKK Migas," kata dia.

Produksi gas dari Sumur Karunia X-1 akan memanfaatkan fasilitas yang ada di blok ONWJ. Alasannya karena kedua blok tersebut sangat berdekatan. Berdasarkan situs resmi Pertamina, Blok Abar terletak di lepas pantai Utara Jawa Barat yang membentang dari Subang hingga Jakarta. Luasnya sekitar 8.000 kilo meter persegi (km2).

Proses integrasti itu akan membantu mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan PHE. "Nantinya yang mendapat benefit tentunya pemerintah dan kontraktornya (PHE)," kata Gunung.

Adapun PT Pertamina (Persero) menugaskan pengelolaan blok Abar kepada PHE pada 22 Mei 2015. Di saat yang sama PHE juga mendapatkan kepercayaan untuk mengelola blok Anggursi. Keduanya merupakan wilayah kerja migas eksplorasi lepas pantai (off­shore).

(Baca: Pertamina Hulu Energi Cari Cadangan Migas Baru)

Selain pengeboran, PHE Abar telah mewujudkan beberapa komitmen pastinya. Selama tahun 2015 hingga 2017, PHE Abar menyelesaikan studi G & G dan survei laut seismik dua dimensi (2D) sepanjang 1.990 kilo meter (km). 

Reporter: Anggita Rezki Amelia