Pertamina Akan Pasok Gas Senilai US$12 Miliar ke 2 Negara Asia Selatan

Arief Kamaludin|KATADATA
ilustrasi
16/1/2018, 18.30 WIB

PT Pertamina (Persero) menargetkan dapat  kontrak gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dengan Bangladesh dan Pakistan saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke negara Asia Selatan. Ini merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pertamina dan dua negara tersebut.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan rencana pasokan LNG itu akan menjadi salah satu agenda yang akan dibahas Presiden Joko Widodo saat melawat ke negara-negara Asia Selatan. "Kalau bisa sampai perjanjian jual beli gas (Sale and Purchase Agreements/SPA). Yang jelas salah satu agenda ESDM itu membahas hal tersebut," kata dia di Jakarta, Selasa (16/1).

Nantinya Pertamina akan memasok ke Pakistan melalui Pakistan LNG Limited dan Petrobangla untuk Bangladesh masing-masing 1 juta ton hingga 1,15 juta ton per tahun (MTPA). Rencananya kontrak jual beli LNG itu berlangsung selama 10 tahun dengan nilai kontrak penjualan LNG masing-masing negara sebesar US$ 6 miliar. 

Mengutip website Pertamina,Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani pernah mengatakan pihaknya  berkeinginan mengembangkan bisnis infrastruktur gas/LNG ke pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di antaranya adalah Bangladesh, Pakistan, India, Filipina, dan Myanmar. 

Menurut Yenny, pengiriman pasokan LNG ke negara tersebut merupakan momentum penting bagi Pertamina untuk lebih mengembangkan bisnis internasional,  khususnya bisnis LNG. “Langkah ini juga sesuai dengan aspirasi global untuk peningkatan pemanfaatan energi bersih,” kata Yenni mengutip situs Pertamina pada Senin (15/1).

Selain itu, beberapa tahun terakhir Pertamina gencar membeli gas dari beberapa perusahaan multinasional. Yang terbaru pada Juni lalu Pertamina telah berkontrak dengan perusahaan asal Australia, Woodside.

Woodside akan memasok LNG kepada Pertamina secara bertahap. Awalnya, sebesar 600 ribu ton mulai 2022 sampai 2034. Kemudian meningkat menjadi 1,1 juta ton dari tahun 2024 sampai 2038. 

Selain Woodside, Pertamina sudah menjalin kerja sama jual beli LNG dengan perusahaan lain. April lalu, Pertamina meneken pembelian LNG dari ExxonMobil sebesar 1 juta ton per tahun selama 20 tahun yang dimulai pada 2025.

Pertamina juga meneken perjanjian jual-beli LNG dengan Total pada Februari lalu. Volume pasokannya sebesar 0,4 juta sampai satu juta ton per tahun. Total akan memasok selama 15 tahun mulai dari 2020. 

(Baca: Pemerintah Batal Buka Impor LNG, Pertamina Atur Strategi)

Selain itu, Pertamina memiliki kontrak pembelian LNG dengan Cheniere Corpus Christi sebanyak 1,5 juta ton dengan jangka waktu 20 tahun. LNG dari Cheniere ini mulai dipasok 2019.