Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan proposal rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) di blok Masela bisa selesai tahun ini. Saat ini Inpex Corporation selaku operator blok melakukan tahap desain awal (pre-FEED).
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menargetkan pre-FEED bisa selesai pertengahan tahun ini. Hasil pre-FEED ini akan digunakan untuk menyusun PoD. “Tentu diharapkan akhir tahun ini POD Masela selesai, sehingga bisa beroperasi pertama tahun 2027 mendatang,” kata dia di Jakarta, Jumat (5/1).
Dalam pre-FEED ini, Inpex akan melakukan studi mengenai lokasi kilang di darat dan konsep fasilitas produksi terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO). Adapun kapasitas produksi kilang sebesar 9,5 juta ton per tahun (MTPA) untuk gas alam cair (LNG), dan 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas pipa.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menargetkan untuk gas pipa bisa mencapai 474 mmscfd dan LNG hanya 7,5 mtpa. Bahkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin melalui surat tertanggal 18 Agustus 2017, meminta Inpex mengkaji ulang pre-FEED apabila pembeli gas pipa untuk industri di dalam negeri bisa mencapai 474 mmscfd. Artinya, perusahaan Inpex itu akan melakukan pre-FEED sebanyak dua.
Namun, menurut Amien, yang dikerjakan Inpex berdasarkan keputusan menteri. "Menteri izinkan Inpex buat pre-FEED dengan kapasitas 9,5 MTPA dan 150 mmscfd, itu tidak ada opsi lagi, FEED dibuat berdasarkan itu," kata dia.
Sementara itu, lokasi pembangunan fasilitas darat blok Masela saat ini tersisa dua opsi. Namun, salah satu lokasi yang terletak di Maluku Tenggara Barat mengalami kendala. Kini lahan di sana sudah dialokasikan untuk pembangunan perkebunan tebu oleh perusahaan dari Jakarta.
Amien mengaku tengah mempelajari potensi tersebut. Bahkan sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat seperti bupati Maluku Tenggara Barat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk meminimalisir potensi masalah itu.
(Baca: Jadi Proyek Strategis, Inpex Minta Pemerintah Permudah Lahan Masela)
Menurut Amien Bupati Maluku Tenggara Barat sudah menjanjikan akan membantu agar potensi tersebut bisa dicegah. "Pak Bupati sudah menyatakan, walaupun ini dialokasikan untuk perkebunan tebu, tapi kalau diperlukan oleh Inpex untuk Masela maka akan dilepas," kata dia.