Harga minyak mentah Brent mulai mendekati level US$ 70 per barel. Sepanjang hari ini, harga minyak jenis ringan (sweet crude) masih berfluktuatif dan sempat bertengger di level US$ 68,05 per barel,  meskipun sempat menyentuh angka US$ 68,07 per barel pada hari sebelumnya. 

Capaian harga minyak Brent ke level US$ 68 per barel ini baru terjadi lagi sejak dua tahun terakhir. Pada Mei tahun 2015, minyak yang diperdagangkan di International Exchange (ICE), London ini memang pernah menyentuh harga US$ 68,03 per barel.

Mengutip Reuters, salah satu faktor meningkatnya harga minyak adalah meningkatnya permintaan minyak akibat cuaca dingin di Amerika Serikat. Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS turun 7,4 juta barel. "Ini sejalan dengan paruh kedua tahun 2017," kata Direktur Riset Komoditas Clipper Data, Matt Smith dikutip, Jumat (5/1).

Faktor lainnya adalah pemangkasan produksi negara OPEC yang didukung Rusia dan negara nonOPEC. Langkah ini dapat membantu mengurangi persediaan global, meskipun Amerika Serikat terus meningkatkan produksinya hingga menjadi 9,78 juta barel pekan laku.  

Selain itu, aksi protes terhadap pemerintah Iran juga meningkatkan risiko geopolitik. Meskipun menurut beberapa sumber aksi itu belum berpengaruh terhadap produksi dan ekspor Iran, tapi bisa pada harga minyak.

Apalagi Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di negara penghasil minyak (OPEC). Produksi yang mencapai 3,8 juta barel ini mewakili lebih dari 4% pasokan minyak global.

 ICP Sentuh Level Tertinggi

Di sisi lain, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode Desember juga mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun 2017. Menurut tim harga minyak Indonesia, rata-rata ICP Desember menyentuh level US$ 60,90 per barel.

Capaian itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya yakni capaian November. Adapun, harga minyak Indonesia periode November adalah US$ 59,34 per barel.

(Baca: Rekor Tertinggi 2017, Harga Minyak Indonesia Desember Tembus US$ 60)

Selain itu, ICP Sumatran Light Crude (SLC) pada Desember 2017 juga mengalami peningkatan.  Jenis minyak ini meningkat jadi US$ 61,19 per barel, dari US$ 59,83 per barel pada Desember 2017.